Rabu, 23 Januari 2019

Cerita Seks Nikmatnya Memek Guru Sejarahku

Cerita Dewasa - Cerita Seks Nikmatnya Memek Guru Sejarahku, Pada suatu liburan sekolah yang panjang, kami dari sebuah SMA mengadakan pendakian gunung di Jawa Tengah. Rombongan terdiri dari 4 laki-laki dan 4 wanita. Diantara rombongan itu satu guru wanita ( guru sejarah ) dan satu guru pria ( guru matematika ). Acara liburan ini sebenarnya amat tidak didukung oleh cuaca. Soalnya, acara kami itu diadakan pada awal musim hujan. Tapi kami tidak sedikitpun gentar menghadapi ancaman cuaca itu.

Cerita Seks Nikmatnya Memek Guru Sejarahku

Kumpulan Cerita Dewasa Terbaru Dan Terhot 

Ada yang sedikit mengganjal hati saya, yakni Ibu Guru Niken ( saya memanggilnya Niken ) orangnya terkenal galak dan judes itu dan anti cowok ! denger-denger dia itu lesbi. Ada yang bilang dia patah hati dari pacarnya dan kini sok anti cowok. Bu Niken umurnya belum sampai 30 tahun, sarjana, cantik, tinggi, kulit kuning langsat, full press body. Sedangkan teman – teman cewek lainnya terdiri dari cewek-cewek bawel tapi cantik-cantik dan periang, cowoknya, terus terang saja, semuanya bandit asmara ! termasuk pak Robby guru olah raga kami itu.

Perjalanan menuju puncak gunung, mulai dari kumpul di sekolah hingga tiba di kaki gunung di pos penjagaan I kami lalui dengan riang gembira dan mulus-mulus saja. Seperti biasanya rombongan berangkat menuju ke sasaran melalui jalan setapak. Sampai tengah hari, kami mulai memasuki kawasan yang berhutan lebat dengan satwa liarnya, yang sebagian besar terdiri dari monyet-monyet liar dan galak. Menjelang sore, setelah rombongan istirahat sebentar untuk makan dan minum, kami berangkat lagi.

Kata pak Robby sebentar lagi sampai ke tujuan. Saking lelahnya, rombongan mulai berkelompok dua-dua. Kebetulan aku berjalan paling belakang menemani si bawel Niken dan disuruh membawa bawaannya lagi, berat juga sih, sebel pula! Sebentar-sebentar minta istirahat, bahkan sampai 10 menit, lima belas menit, dan dia benar-benar kecapean dan betisnya yang putih itu mulai membengkak.

Kami berangkat lagi, tapi celaka, rombongan di depan tidak nampak lagi, nah lo ?! Kami kebingungan sekali, bahkan berteriak memanggil-manggil mereka yang berjalan duluan. Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyet-monyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau. Niken sangat ketakutan dengan auman harimau itu. Akhirnya kami terus berjalan menuruti naluri saja. Rasa-rasanya jalan yang kami lalui itu benar, soalnya hanya ada satu jalan setapak yang biasa dilalui orang.

Sial bagi kami, kabut dengan tiba-tiba turun, udara dingin dan lembab, hari mulai gelap, hujan turun rintik-rintik. Niken minta istirahat dan berteduh di sebuah pohon sangat besar. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sebuah tepian batu cadas yang sedikit seperti goa.

Hujan semakin lebat dan kabut tebal sekali, udara menyengat ketulang sumsum dinginnya. Bajuku basah kuyup, demikian juga baju Niken. Dia menggigil kedinginan. Sekejap saja hari menjadi gelap gulita, dengan tiupan angin kencang yang dingin. Kami tersesat di tengah hutan lebat.

Tanpa sadar Niken saking kedinginan dia memeluk aku. “Maaf” katanya. Aku diam saja, bahkan dia minta aku memeluknya erat-erat agar hangat tubuhnya. Pelukan kami semakin erat, seiring dengan kencangnya deras hujan yang dingin. Jika aku tak salah, hampir tiga jam lamanya hujan turun, dan hampir tiga jam kami berpelukan menahan dingin.

Cerita Dewasa Nikmatnya Memek Guru Sejarahku - Setelah hujan reda, kami membuka ransel masing-masing. Tujuan utamanya adalah mencari pakaian tebal, sebab jaket kami sudah basah kuyup. Seluruh pakaian bawaan Niken basah kuyup, aku hanya punya satu jaket parasut di ransel. Niken minta aku meminjamkan jakaetku. Aku setuju. Tapi apa yag terjadi ? wow…Niken dalam suasana dingin itu membuka seluruh pakaiannya guna diganti dengan yang agak kering. Mulai dari jaket, T. Shirt nya, BH nya, wah aku melihat seluruh tubuh Niken. Dia cuek saja, payudaranya nampak samar-samar dalam gelap itu. Tiba-tiba dia memelukku lagi.

“Dingin banget” katanya. “Terang dingin , habis kamu bugil begini” jawabku.
“Habis bagaimana? basah semua, tolong pakein aku jeketmu dong ?” pinta Niken.

Aku memakaikan jaket parasut itu ketubuh Niken. Tanganku bersentuhan dengan payudaranya, dan aku berguman

” Maaf Niken ?”
“Enggak apa-apa ?!”: sahutnya.

Hatiku jadi enggak karuan, udara yang aku rasakan dingin mendadak jadi hangat, entah apa penyebabnya. Niken merangkulku, “Dingin” katanya, aku peluk saja dia erat-erat. ” Hangat bu ?” tanyaku ” iya, hangat sekali, yang kenceng dong meluknya ” pintanya. Otomatis aku peluk erat-erat dan semakin erat.
Aneh bin ajaib, Niken tampak sudah berkurang merasakan kedinginan malam itu, seperti aku juga. Dia meraba bibirku, aku reflex mencium bibir Niken. Lalu aku menghindar. “Kenapa?” tanya Niken

” Maaf Niken ? ” Jawabku.
” Tidak apa-apa Robby, kita dalam suasana seperti ini saling membutuhkan, dengan begini kita saling bernafsu, dengan nafsu itu membangkitkan panas dalam darah kita, dan bisa mengurangi rasa dingin yang menyengat.

Kembali kami berpelukan, berciuman, hingga tanpa sadar aku memegang payudaranya Niken yang montok itu, dia diam saja, bahkan seperti meningkat nafsu birahinya. Tangannya secara reflek merogoh celanaku kedalam hingga masuk dan memegang penisku. Kami masih berciuman, tangan Niken melakukan gerakan seperti mengocok-ngocok penisku. Tanganku mulai merogoh memeknya Niken, astaga ! dia rupanya sudah melepas celana dalamnya sedari …
tadi.

Karena remang-remang aku sampai tak melihatnya. memeknya hangat sekali bagian dalamnya, bulunya lebat.
Niken sepontan melepas seluruh pakaiannya, dan meminta aku melepas pula . Aku tanpa basa basi lagi langsung bugil. Kami bergumul diatas semak-semak, kami melakukan hubungan badan ditengah gelap gulita itu. Kami saling ganti posisi, Niken meminta aku dibawah, dia diatas. Astaga, goyangnya!! Pengalaman banget dia ? kan belum kawin ?

” Kamu kuat ya?” bisiknya mesra.
” Lumayan sayang ?!” sahutku setengah berbisik.
” Biasa main dimana ?” tanyanya
“Ada apa sayang?” tanyaku kembali.
” Akh enggak” jawabnya sambil melepas memeknya dari penisku, dan dengan cekatan dia mengisap dan menjilati penisku tanpa rasa jijik sedikitpun.

Niken meminta agar aku mengisap payudaranya, lalu menekan kepalaku dan menuntunnya ke arah memeknya. Aku jilati memek itu tanpa rasa jijik pula. Tiba-tiba saja dia minta senggama lagi, lagi dan lagi, hingga aku ejakulasi.

Aku sempat bertanya, “Bagaimana jika kamu hamil ?”

” Don’t worry !” katanya.

Dan setelah dia memebersihkan memeknya dari spermaku, dia merangkul aku lagi. Malam semakin larut, hujan sudah reda, bintang-bintang di langit mulai bersinar. Pada jam 12 tengah malam, bulan nampak bersinar terang benderang. Paras Niken tampak anggun dan cantik sekali. Kami ngobrol ngalor-ngidul, soal kondom, soal sekolah, soal nasib guru, dsb. Setelah ngobrol sekian jam, tepat pukul 3 malam, Niken minta bersetubuh denganku lagi, katanya nikmat sekali penis. Aku semakin bingung, dari mana dia tahu macam-macam rasa penis, dia kan belum nikah ? tidak punya pacar ? kata orang dia lesbi.

Aku menuruti permintaan Niken. Dia menggagahi aku, lalu meminta aku melakukan pemanasan sex (foreplay). Mainan Niken bukan main hebatnya, segala gaya dia lakukan. Kami tak peduli lagi dengan dinginnya malam, gatalnya semak-semak. Kami bergumul dan bergumul lagi. Niken meraih tanganku dan menempelkan ke payudaranya. Dia minta agar aku meremas-remas payudaranya, lalu memainkan lubang memeknya dengan jariku, menjilati sekujur bagian dagu. Tak kalah pula dia mengocok-ngocok penis yang sudah sangat tegang itu, lalu dijilatinya, dan dimasukkannya kelubang vaginanya, dan kami saling goyang menggoyang dan hingga kami saling mencapai klimaks kenikmatan, dan terkulai lemas.


BACA JUGA : Cerita Seks Bercinta Dengan Menantu Yang Montok Dan Seksi


Niken minta agar aku tak usah lagi menyusul kelompok yang terpisah. Esoknya kami memutuskan untuk berkemah sendiri dan mencari lokasi yang tak akan mungkin dijangkau mereka. Kami mendapatkan tempat ditepi jurang terjal dan ada goa kecilnya, serta ada sungai yang bening, tapi rimbun dan nyaman. Romantis sekali tempat kami itu. Aku dan Niken layaknya seperti Tarzan dan pacarnya di tengah hutan. Sebab seluruh baju yang kami bawa basah kuyup oleh hujan.

Niken hanya memakai selembar selayer yang dililitkan diseputar perut untuk menutupi kemaluannya. Aku telanjang bulat, karena baju kami sedang kami jemur ditepi sungai. Niken dengan busana yang sangat minim itu membuat aku terangsang terus, demikian pula dia. Dalam hari-hari yang kami lalui kami hanya makan mi instant dan makanan kaleng.

Cerita Dewasa Nikmatnya Memek Guru Sejarahku - Tepat sudah tiga hari kami ada ditempat terpencil itu. Hari terakhir, sepanjang hari kami hanya ngobrol dan bermesraan saja. Kami memutuskan esok pagi kami harus pulang. Di hari terakhir itu, kesmpatan kami pakai semaksimal mungkin. Di hari yang cerah itu, Niken minta aku mandi bersama di sungai yang rimbun tertutup pohon-pohon besar. Kami mandi berendam, berpelukan, lalu bersenggama lagi. Niken menuntun penis masuk ke memeknya. Dan di menggoyangkan pinggulnya agar aku merasa nikmat. Aku demikian pula, semakin menekan penis masuk kedalam memeknya.

Di atas batu yang ceper nan besar, Niken membaringkan diri dengan posisi menantang, dia menguakkan selangkangngannya, memeknya terbuka lebar, disuruhnya aku menjilati bibir memeknya hingga klitoris bagian dalam yang menonjol itu. Dia merasakan nikmat yang luar biasa, lalu disuruhnya aku memasukkan jari tengahku ke dalam lubang memeknya, dan menekannya dalam-dalam. Mata Niken merem melek kenikmatan. Tak lama kemudian dia minta aku yang berbaring, penis di elus-elus, diciumi, dijilati, lalu diisapnya dengan memainkan lidahnya, Niken minta agar aku jangan ejakulasi dulu,

“Tahan ya ?” pintanya. ” Jangan dikeluarin lho ?!” pintanya lagi.

Lalu dia menghisap penis dalam-dalam. Setelah dia enggak tahan, lalu dia naik diatasku dan memasukkan penis di memeknya, wah, goyangnya hebat sekali, akhirnya dia yang kalah duluan. Niken mencubiti aku, menjambak rambutku, rupanya dia ” keluar”, dan menjerit kenikmatan, lalu aku menyusul yang “keluar” dan oh,,,,oh…oh….muncratlah air maniku dilubang memek Niken.

“Jahat kamu ?!” kata Niken seraya menatapku manja dan memukuli aku pelan dan mesra. Aku tersenyum saja. ” Jahat kamu Robby, aku kalah terus sama kamu ” Ujarnya lagi. Kami sama-sama terkulai lemas diatas batu itu.

Esoknya kami sudah berangkat dari tempat yang tak akan terlupakan itu. Kami memadu janji, bahwa suatu saat nanti kami akan kembali ke tempat itu. Kami pulang dengan mengambil jalan ke desa terdekat dan pergi ke kota terdekat agar tidak bertemu dengan rombongan yang terpisah itu. Dari kota kecil itu kami pulang ke kota kami dengan menyewa Taxi, sepanjang jalan kami berpelukan terus di dalam Taxi. Tak sedikitpun waktu yang kami sia-siakan. Niken …
menciumi pipiku, bibirku, lalu membisikkan kata
Cerita Seks Nikmatnya Memek Guru Sejarahku

Kumpulan Cerita Dewasa Terbaru Dan Terhot 

” Aku suka kamu ” Aku juga membalasnya dengan kalimat mesra yang tak kalah indahnya. Dalam dua jam perjalanan itu, tangan dan jari-jari Niken tak henti-hentinya merogoh celana dalamku, dan memegangi penis. Dia tahu aku ejakulasi di dalam celana, bahkan Niken tetap mengocok-ngocoknya. Aku terus memeluk dia, pak Supir tak ku ijinkan menoleh kami kebelakang, dia setuju saja. Sudah tiga kali aku ” keluar” karena tangan Niken selalu memainkan penis sepanjang perjalanan di Taxi itu.

” Aku lemas sayang ?!” bisikku mesra
” Biarin !” Bisiknya mesra sekali. ” Aku suka kok !” Bisiknya lagi.

Tidak mau ketinggalan aku merogoh celana olah raga yang dipakai Niken. Astaga, dia tidak pakai celana dalam. Ketika jari-jari tanganku menyolok memeknya, dia tersenyum, bulunya ku tarik-tarik, dia meringis, dan apa yang terjadi ? astaga lagi, Niken sudah ‘keluar’ banyak, memeknya basah oleh semacam lendir, rupanya nafsunya tinggi sekali, becek banget. Tangan kami sama-sama basah oleh cairan kemaluan.

Ketika sampai di rumah Niken, aku disuruhnya langsung pulang, enggak enak sama tetangga katanya. Dia menyodorkan uang dua lembar lima puluh ribuan, aku menolaknya, biar aku saja yang membayar Taxi itu. Lalu aku pulang.Hari-hari berikutnya di sekolah, hubunganku dengan Niken guru sejarahku, nampak wajar-wajar saja dari luar. Tapi ada satu temanku yang curiga, demikian para guru. Hari-hari selanjutnya selalu bertemu ditempat-tempat khusus seperti hotel diluar kota, di pantai, bahkan pernah dalam suatu liburan kami ke Bali selama 12 hari.

Ketika aku sudah menyelesaikan studiku di SMA, Niken minta agar aku tak melupakan kenangan yang pernah kami ukir. Aku diajaknya ke sebuah Hotel disebuah kota, yah seperti perpisahan. Karena aku harus melanjutkan kuliah di Australia, menyusul kakakku. Alangkah sedihnya Niken malam itu, dia nampak cantik, lembut dan mesra. Tak rela rasanya aku kehilangan Niken. Kujelaskan semuanya, walau kita beda usia yang cukup mencolok, tapi aku mau menikah dengannya.

Niken memberikan cincin bermata berlian yang dipakainya kepada aku. Aku memberikan kalung emas bermata zamrud kepada Niken. Cincin Niken hanya mampu melingkar di kelingkingku, kalungku langsung dipakainya, setelah dikecupinya. Niken berencana berhenti menjadi guru, “sakit rasanya” ujarnya kalau terus menjadi guru, karena kehilangan aku. Niken akan melanjutkan S2 nya di USA, karena keluarganya ada disana. Setelah itu kami berpisah hingga sekian tahun, tanpa kontak lagi.

Pada suatu saat, ada surat undangan pernikahan datang ke Apartemenku, datangnya dari Dra. Niken Kusumawati, MSC. Rupanya benar dia menyelesaikan S2 nya.Aku terbang ke Jakarta, karena resepsi itu diadakan di Jakarta disebuah hotel bintang lima. Aku datang bersama kakakku Rini dan Papa. Di pesta itu, ketika aku datang, Niken tak tahan menahan emosinya, dia menghampiriku ditengah kerumunan orang banya itu dan memelukku erat-erat, lalu menangis sejadi-jadinya.

“Aku rindu kamu Robby kekasihku, aku sayang kamu, sekian tahun aku kehilangan kamu, andai saja laki-laki disampingku dipelaminan itu adalah kamu, alangkah bahagianya aku ” Kata Niken lirih dan pelan sambil memelukku.

Kami jadi perhatian para hadirin, Rini dan Papa saling tatap kebingungan. Ku usap airmata tulus Niken. Kujelaskan aku sudah selesai S1 dan akan melanjutkan S2 di USA, dan aku berjanji akan membangun laboratorium yang kuberi nama Laboratorium “Niken”. Dia setuju dan masih meneteskan air mata.

Setelah aku diperkenalkan dengan suaminya, aku minta pamit untuk pulang, akupun tak tahan dengan suasana yang mengharukan ini. Setelah lima tahun tak ada khabar lagi dari dia, aku sudah menikah dan punya anak wanita yang kuberi nama Niken Kusumawati, persis nama Niken. Ku kabari Niken dan dia datang kerumahku di Bandung, dia juga membawa putranya yang diberi nama Robby, cuma Robby berbeda usia tiga tahun dengan Niken putriku. Aku masih merasakan getaran-getaran aneh di hatiku, tatapan Niken masih menantang dan panas, senyumnya masih menggoda. Kami sepakat untuk menjodohkan anak kami kelak, jika Tuhan mengijinkannya.. Cerita Dewasa , Cerita Sex , Cerita Dewasa Terhot , Kumpulan Cerita Dewasa, Cerita Bokep, Gilak Bokep, Cerita Crot .....

0 komentar:

Posting Komentar