Jumat, 08 Februari 2019

Cerita Seks Diajarin Ngentot Sama Teman Baik Mamaku

Cerita Dewasa - Cerita Seks Diajarin Ngentot Sama Teman Mamaku. Cerita ini berawal ketika itu aku baru berumur 15 tahun, sebagai anak tunggal. Sewaktu orang tuaku sedang pergi keluar negeri. Teman baik ibuku, Tante Vio, yang berumur 29 tahun, diminta oleh orang tuaku untuk tinggal dirumah menjagaiku. Karena suaminya harus keluar kota, Tante Vio akan menginap dirumahku sendirian. Tante Vio badannya agak tinggi, rambutnya dipotong pendek sebahu, kulitnya putih bersih, wajahnya ayu, pakain dan gayanya seksi. Tentu saja saya sangat setuju sekali untuk ditemani oleh Tante Vio.

Cerita Seks Diajarin Ngentot Sama Teman Baik Mamaku

Cerita Seks 18+ 

Biasanya, setiap ada kesempatan aku suka memainkan penisku sendirian. Tapi belum pernah sampai keluar, waktu itu aku masih belum mengerti apa2, hanya karena rasanya enak. Mengambil kesempatan rumah lagi kosong dan Tante Vio juga belum datang. Setelah pulang sekolah, aku kekamar tidurku sendirian me-mijit2 penis ku sembari menghayalkan tubuh Tante Vio yang seksi. Kubayangkan seperti yang pernah ku lihat di majalah porno dari teman2 ku disekolah. Selagi asyiknya bermain sendirian tanpa ku sadari Tante Vio sudah tiba dirumahku dan tiba2 membuka pintu kamar ku yang lupa ku kunci.

Dia sedikit tercengang waktu melihat ku berbaring diatas ranjang telanjang bulat, sembari memegangi penis ku yang berdiri. Aduh malunya setengah mati, ketangkap basah lagi mainin burung. Segera ku tutupi penis ku dengan bantal, wajahku putih pucat. Melihat ku ketakutan, Tante Vio hanya tersenyum dan berkata “Eh, kamu sudah pulang sekolah ya, Tante juga baru saja datang”.

Cerita Seks Diajarin Ngentot Sama Teman Mamaku - Aku tidak berani menjawabnya. “Tidak usah takut dan malu sama Tante, itu hal biasa untuk anak2 mainin burung nya sendiri” ujarnya. Aku tetap tidak berani berkutik dari tempat tidur karena sangat malu. Tante Vio lalu menambah, “Kamu terusin saja mainnya, Tante hanya mau membersihkan kamar kamu saja, kok”.

“Tidak apa-apa kan kalau Tante turut melihat permaianmu”, sembari melirik menggoda, dia kembali berkata “Kalau kamu mau, Tante bisa tulungin kamu, Tante mengerti kok dengan permainmu Dody.”, tambahnya sembari mendekatiku. “Tapi kamu tidak boleh bilang siapa2 yah, ini akan menjadi rahasia kita berdua saja”. Aku tetap tidak dapat menjawab apa2, hanya mengangguk kecil walaupun aku tidak begitu mengerti apa maksudnya.

Tante Vio pergi kekamar mandi mengambil Baby Oil dan segera kembali kekamarku. Lalu dia berlutut dihadapan ku. Bantalku diangkat per-lahan2, dan saking takutnya penis ku segera mengecil dan segera ku tutupi dengan kedua telapak tangan ku. “Kemari dong, kasih Tante lihat permainanmu, Tante janji akan berhati-hati deh”, katanya sembari membujukku.

Tangan ku dibuka dan mata Tante Vio mulai turun kebawah kearah selangkanganku dan memperhatikan penis ku yang mengecil dengan teliti. Dengan perlahan-lahan dia memegang penis ku dengan kedua jarinya dan menuruni kepalanya, dengan tangan yang satu lagi dia meneteskan Baby Oil itu dikelapa penis ku, senyumnya tidak pernah melepaskan wajahnya yang cantik. Tante pakein ini supaya rada licin, kamu pasti suka deh katanya sembari mengedipkan sebelah matanya.

Malunya setengah mati, belum ada orang yang pernah melihat penis ku, apa lagi memegangnya. Hatiku berdebar dengan kencang dan wajahku merah karena malu. Tapi sentuhan tangannya terasa halus dan hangat. “Jangan takut Dody, kamu rebahan saja”, ujarnya membujuk ku. Setelah sedikit tenang mendengar suaranya yang halus dan memastikan, aku mulai dapat menikmati elusan tangannya yang lembut.

Cerita Seks Diajarin Ngentot Sama Teman Mamaku - Tangannya sangat mahir memainkan penisku, setiap sentuhannya membuat penis ku bergetar dengan kenikmatan dan jauh lebih enak dari sentuhan tanganku sendiri. Lihat itu sudah mulai membesar kembali, kemudian Tante Vio melumuri Baby Oil itu keseluruh batang penis ku yang mulai menegang dan kedua bijinya. Kemudian Tante Vio mulai mengocokin penis ku digenggamannya per-lahan2 sambil membuka lebar kedua pahaku dan mengusapi biji ku yang mulai panas membara.

penis ku terasa kencang sekali, berdiri tegak seenaknya dihadapan muka Tante Vio yang cantik. Perlahan Tante Vio mendekati mukanya kearah selangkangan ku, seperti sedang mempelajarinya. Terasa napasnya yang hangat berhembus dipaha dan dibijiku dengan halus. Aku hampir tidak bisa percaya, Tante Vio yang baru saja ku khayalkan, sekarang sedang berjongkok diantara selangkanganku.

Setelah kira2 lima menit kemudian, aku tidak dapat menahan rasa geli dari godaan jari2 tangannya. Pinggulku tidak bisa berdiam tenang saja diranjang dan mulai mengikuti setiap irama kocokan tangan Tante Vio yang licin dan berminyak. Belum pernah aku merasa seperti begitu, semua kenikmatan duniawi ini seperti berpusat tepat ditengah-tengah selangkanganku.

Mendadak Tante Vio kembali berkata ” Ini pasti kamu sudah hampir keluar, dari pada nanti kotorin ranjang Tante hisap saja yah”. Aku tidak mengerti apa yang dia maksud. Dengan tiba-tiba Tante Vio mengeluarkan lidahnya dan menjilat kepala penis ku lalu menyusupinya perlahan kedalam mulutnya.

Hampir saja aku melompat dari atas ranjang. Karena bingung dan kaget, aku tidak tahu harus membikin apa, kecuali menekan pantatku keras kedalam ranjang. Tangannya segera disusupkan kebawah pinggulku dan mengangkatnya dengan perlahan dari atas ranjang. penisku terangkat tinggi seperti hendak diperagakan dihadapan mukanya. Kembali lidahnya menjilat kepala penis ku dengan halus, sembari me-nyedot kedalam mulutnya.

Bibirnya merah merekah tampak sangat seksi menutupi seluruh penis ku. Mulut dan lidahnya terasa sangat hangat dan basah. Lidahnya dipermainkan dengan sangat mahir. Matanya tetap memandang mataku seperti untuk meyakinkanku. Tangannya kembali menggenggam kedua bijiku. Kepalanya tampak turun naik disepanjang penis ku, aku berasa geli setengah mati. Ini jauh lebih nikmat daripada memakai tangannya.

Sekali2 Tante Vio juga menghisap kedua bijiku bergantian dengan gigitan2 kecil. Dan perlahan turun kebawah menjilat lubang pantatku dan membuat lingkaran kecil dengan ujung lidahnya yang terasa sangat liar dan hangat.

Aku hanya dapat berpegangan erat kebantal ku, sembari mencoba menahan rintihanku. Kudekap mukaku dengan bantal, setiap sedotan kurasa seperti yang aku hendak menjerit. Napasku tidak dapat diatur lagi, pinggulku menegang, kepalaku mulai pening dari kenikmatan yang berkonsentrasi tepat diantara selangkanganku. Mendadak kurasa penis ku seperti akan meledak.Agen Domino 99 Terpercaya

Karena rasa takut dan panik, kutarik pinggulku kebelakang. Dengan seketika, penis ku seperti mempunyai hidup sendiri, berdenyut dan menyemprot cairan putih yang lengket dan hangat kemuka dan kerambut Tante Vio. Seluruh badanku bergetar dari kenikmatan yang tidak pernah kualami sebelumnya. Aku tidak sanggup untuk menahan kejadian ini. Aku merasa telah berbuat sesuatu kesalahan yang sangat besar.

Dengan napas yang ter-engah2, aku meminta maaf kepada Tante Vio atas kejadian tersebut dan tidak berani untuk menatap wajahnya. Tetapi Tante Vio hanya tersenyum lebar, dan berkata “Tidak apa2 kok, ini memang harus begini”, kembali dia menjilati cairan lengket itu yang mulai meleleh dari ujung bibirnya dan kembali menjilati semua sisa cairan itu dari penis ku sehingga bersih. “Tante suka kok, rasanya sedap”, tambahnya.

Dengan penuh pengertian Tante Vio menerangkan bahwa cairan itu adalah air mani dan itu wajar untuk dikeluarkan sekali2. Kemudian dengan penuh kehalusan dia membersihkanku dengan handuk kecil basah dan mencium ku dengan lembut dikeningku.

Cerita Seks Diajarin Ngentot Sama Teman Mamaku - Setelah semuanya mulai mereda, dengan malu2 aku bertanya “Apakah perempuan juga melakukan hal seperti ini?”. Tante Vio menjawab “Yah, kadang2 kita orang perempuan juga melakukan itu, tapi caranya agak berbeda”. Dan Tante Vio berkata yang kalau aku mau, dia dapat menunjukkannya. Tentu saja aku bilang yang aku mau menyaksikannya.

Jari2 tangan Tante Vio yang lentik dengan perlahan mulai membuka kancing2 bajunya, memperagakan tubuhnya yang putih. Waktu kutangnya dibuka buah dadanya melejit keluar dan tampak besar membusung dibandingkan dengan perutnya yang mengecil ramping. Kedua buah dadanya bergelayutan dan bergoyang dengan indah.

Dengan halus Tante Vio memegang kedua tanganku dan meletakannya diatas buah dadanya. Rasanya empuk, kejal dan halus sekali, ujungnya agak keras. Putingnya warna coklat tua dan agak besar. Tante Vio memintaku untuk menyentuhnya. Karena belum ada pengalaman apa2, aku pencet2 saja dengan kasar. Tante Vio kembali tersenyum dan mengajariku untuk mengelusnya per-lahan2.

Putingnya agak sensitif, jadi kita harus lebih perlahan disana, katanya. Tanganku mulai me-raba2 tubuh Tante Vio yang putih bersih itu. Kulitnya terasa sangat halus dan panas membara dibawah telapak tanganku. Napasnya memburu setiap kusentuh bagian yang tertentu. Aku mulai mempelajari tempat2 yang disukainya.

Tidak lama kemudian Tante Vio memintaku untuk menciumi tubuhnya. Ketika aku mulai menghisap dan menjilat kedua buah dadanya, putingnya terasa mengeras didalam mulutku. Napasnya semakin menderu2, membuat buah dadanya turun naik bergoyang dengan irama.


BACA JUGA : Cerita Seks Goyangan Maut Tante Dini Diranjang


Lidahku mulai menjilati seluruh buah dadanya sampai keduanya berkilat dengan air liurku Mukanya tampak gemilang dengan penuh gairah. Bibirnya yang merah merekah digigit seperti sedang menahan sakit. Roknya yang seksi dan ketat mulai tersibak dan kedua lututnya mulai melebar perlahan. Pahanya yang putih seperti susu mulai terbuka menantang dengan gairah dihadapanku.

Tante Vio tidak berhenti mengelus2 dan memeluki tubuhku yang masih telanjang dengan kencang. Tangannya menuntun kepalaku kebawah kearah perutnya. Semakin kebawah ciumanku, semakin terbuka kedua pahanya, roknya tergulung keatas. Aku mulai dapat melihat pangkal paha atasnya dan terlihat sedikit bulu yang hitam halus mengintip dari celah celana dalamnya. Mataku tidak dapat melepaskan pemandangan yang sangat indah itu.

Kemudian Tante Vio berdiri tegak dihadapanku dengan perlahan Tante Vio mulai membuka kancing roknya satu persatu dan membiarkan roknya terjatuh dilantai. Tante Vio berdiri dihadapanku seperti seorang putri khayalan dengan hanya memakai celana dalamnya yang putih, kecil, tipis dan sexy.

Tangannya ditaruh dipingulnya yang putih dan tampak serasi dengan kedua buah dadanya diperagakannya dihadapanku. Pantatnya yang hanya sedikit tertutup dengan celana dalam seksi itu bercuat menungging kebelakang. Tidak kusangka yang seorang wanita dapat terlihat begitu indah dan menggiurkan. Aku sangat terpesona memandang wajah dan keindahan tubuhnya yang bercahaya dan penuh gairah.

Cerita Seks Diajarin Ngentot Sama Teman Mamaku - Tante Vio menerangkan yang bagian tubuh bawahnya juga harus dimainkan. Sambil merebahkan dirinya diranjangku, Tante Vio memintaku untuk menikmati bagiannya yang terlarang. Aku mulai me-raba2 pahanya yang putih dan celana dalamnya yang agak demak dan bernoda. Pertama2 tanganku agak bergemetar, basah dari keringat dingin, tetapi melihat Tante Vio sungguh2 menikmati semua perbuatanku dan matanya juga mulai menutup sayu, napasnya semakin mengencang.

Aku semakin berani dan lancang merabanya. Kadang2 jariku kususupkan kedalam celana dalamnya menyentuh bulunya yang lembut. Celana dalamnya semakin membasah, noda dibawah celana dalamnya semakin membesar. Pingulnya terangkat tinggi dari atas ranjang. Kedua pahanya semakin melebar dan penisnya tercetak jelas dari celana dalam nya yang sangat tipis itu.

Setelah beberapa lama, Tante Vio dengan merintih memintaku untuk membuka celana dalamnya. Pinggulnya diangkat sedikit supaya aku dapat menurunkan celana dalamnya kebawah.

Tante Vio berbaring diatas ranjang tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya. Disitu untuk pertama kali aku dapat menyaksikan penis seorang wanita dari jarak yang dekat dan bukan hanya dari majalah. Bulu2 diatas penisnya itu tampak hitam lembut, tumbuh dengan halus dan rapi dicukur, sekitar penisnya telah dicukur hingga bersih membuat lekuk penisnya tampak dari depan.

Tante Vio membuka selangkangannya dengan lebar dan menyodorkan kewanitaannya kepadaku tanpa sedikit rasa malu. Sembari bangkit duduk ditepi ranjang, Tante Vio memintaku untuk berjongkok diantara kedua pahanya untuk memperhatikan vagina nya dari jarak dekat. Dengan penuh gairah kedua jarinya mengungkap bibir penisnya yang rada tebal dan ke-hitam2an dan memperagakan kepadaku lubang vagina nya yang basah dan berwarna merah muda.


Cerita Seks Diajarin Ngentot Sama Teman Baik Mamaku

Cerita Bikin Sange 

Dengan nada yang ramah, Tante Vio menggunakan jari tangannya sendiri dengan halus, menerangkan kepadaku satu persatu seluruh bagian tubuh bawahnya. Tempat2 dan cara2nya untuk menyenangkan seorang wanita. Kemudian Tante Vio mulai menggunakan jari tangan ku untuk di-raba2kan kebagian tubuh bawahnya. Rasanya sangat hangat, lengket dan basah. Klitorisnya semakin membesar ketika aku menyentuhnya.

Aroma dari vagina nya mulai memenuhi udara dikamarku, aromanya menyenangkan dan berbau bersih. Dari dalam lubang vaginanya per-lahan2 keluar cairan lengket berwarna putih dan kental dan mulai melumuri semua permukaan lubang vagina nya. Mengingat apa yang dia sudah lakukan dengan air maniku, aku kembali bertanya “Boleh ngga saya mencicipi air mani Tante?” Tante Vio hanya mengangguk kecil dan tersenyum.

Perlahan aku mulai menjilati pahanya yang putih dan sekitar lubang vagina Tante Vio yang merah dan lembut. Cairan nya mulai mengalir keluar dengan deras keselangkangannya. Lidahku menangkap tetesan itu dan mengikuti aliran cairan itu sampai balik keasal lubangnya. Rasanya rada keasVion dengan berbau sangat khas, tidak seperti kata orang2, Tante Vio cairan sangat bersih dan tidak berbau amis.

Begitu pertama aku mencicipi alat kelamin Tante Vio, aku tahu yang aku dapat menjilatinya terus2an, karena aku sangat menyukai rasanya. Tante Vio mendadak menjerit kecil ketika lidahku menyentuh klitorisnya. Aku tersentak takut karena mungkin aku telah membuatnya sakit. Tetapi Tante Vio kembali menjelaskan bahwa itu hal biasa kalau seseorang mengerang waktu merasa enak.

Semakin lama, aku semakin berani untuk menjilati dan menghisapi semua lubang vagina dan klitoris nya. Pinggulnya diangkat naik tinggi. Tangannya tidak berhenti memeras buah dadanya sendiri, cengkramannya semakin menguat. Napasnya sudah tidak beraturan lagi. Kepalanya terbanting kekanan dan kekiri.

Pinggul dan pahanya kadang2 mengejang kuat, berputar dengan liar. Kepalaku terkadang tergoncang keras oleh dorongan dari kedua pahanya. Tangannya mulai menjambak rambutku dan menekan kepalaku erat kearah selangkangannya. Dari bibirnya yang mungil itu keluar desah dan rintihan memanggil namaku, seperti irama ditelingaku. Keringatnya mulai keluar dari setiap pori2 tubuhnya membuat kulitnya tampak bergemilang dibawah cahaya lampu.

Matanya sudah tidak memandangku lagi, tapi tertutup rapat oleh bulu mata yang panjang dan lentik. Sembari merintih Tante Vio memintaku untuk me-nyodok2kan lidahku kedalam lubang vaginanya dan mempercepat iramaku. Seluruh mukaku basah tertutup oleh cairan yang bergairah itu.

Kemudian Tante Vio memintaku untuk berbalik supaya dia juga dapat menghisap penis ku bersamaan. Setelah melumuri kedua buah dadanya yang busung itu dengan Baby Oil, Tante Vio menggosok2kan dan menghimpit penis ku yang sudah keras kembali diantara buah dadanya, dan menghisapinya bergantian. Kemudian Tante Vio memintaku untuk lebih berkonsentrasi di klitorisnya dan menyarankanku untuk memasuki jariku kelubang vaginanya. Dengan penuh gairah aku pertama kalinya merasakan bahwa kelamin wanita itu dapat berasa begitu panas dan basah.

Otot vaginanya yang terlatih terasa berdekup memijiti jari tanganku perlahan. Bibir dan lubang vaginanya tampak merekah, berkilat dan semakin memerah. Klitorisnya bercahaya dan membesar seperti ingin meledak. Setelah tidak beberapa lama, Tante Vio memintaku untuk memasuki satu jariku kedalam lubang pantatnya yang ketat. Dengan bersamaan waktu, Tante Vio juga masuki satu jarinya pula kedalam lubang pantatku. Tangannya dipercepat mengocok penis ku.

Cerita Seks Diajarin Ngentot Sama Teman Mamaku - Pahanya mendekap kepalaku dengan keras. Pinggulnya mengejang keras. Terasa dilidahku urat2 sekitar dinding vaginanya berkontraksi keras ketika dia keluar. Aku menjerit keras ber-sama2 Tante Vio sembari memeluknya dengan erat, kita berdua keluar hampir bersamaan. Kali ini Tante Vio menghisap habis semua air maniku dan terus menghisapi penis ku sampai kering.

Setelah itu kita berbaring telanjang terengah mengambil napas. Badannya yang berkeringat dan melemah, terasa sangat hangat memeluki tubuh ku dari belakang, tangannya tetap menghangati dan mengenggam penisku yang mengecil. Aroma dari yang baru saja kita lakukan masih tetap memenuhi udara kamarku.

Wajahnya tampak gemilang bercahaya menunjukan kepuasan, senyumnya kembali menghiasi wajahnya yang terlihat lelah. Lalu kita jatuh tertidur berduaan dengan angin yang sejuk meniup dari jendela yang terbuka. Setelah bangun tidur, kita mandi bersama. Waktu berpakaian Tante Vio menciumku dibibir dengan lembut dan berjanji yang nanti malam dia akan mengajari bagaimana caranya bila kejantananku dimasuki kedalam kewanitaannya.

Sejak hari itu, selama satu minggu penuh, setiap malam aku tidur dikamar tamu bersama Tante Vio dan mendapat pelajaran yang baru setiap malam. Tetapi setelah kejadian itu, kita tidak pernah mendapat kesempatan kembali untuk melanjutkan hubungan kami. Hanya ada peristiwa sekali, waktu orangtuaku mengadakan pesta dirumah,

Tante Vio datang bersama suaminya. Didapur, waktu tidak ada orang lain yang melihat, Tante Vio menciumku dipipi sembari meraba penis ku, tersenyum dan berbisik “Jangan lupa dengan rahasia kita Dody.”. Dua bulan kemudian Tante Vio pindah ke kota lain bersama suaminya. Sampai hari ini aku tidak akan dapat melupakan satu minggu yang terbaik itu didalam sejarah hidupku.

Dan aku merasa sangat beruntung untuk mendapat seseorang yang dapat mengajariku bersetubuh dengan cara yang sangat sabar, sangat berprofesional dan semanis Tante Vio.

Cerita Seks Goyangan Maut Tante Dini Diranjang

Cerita Dewasa - Cerita Seks Goyangan Maut Tante Dini. Kisah ini merupakan kisah nyataku ngentot dengan  tante yang haus seks. Kisah ini berawal dari diriku yang memang menyukai wanita yang lebih tua dari usiaku.

Cerita Seks Goyangan Maut Tante Dini Diranjang

Cerita Bikin Sange 

Perkenalkan namaku Endro usiaku sekitar 26 tahun, aku tidak mempunyai pekerjaan, karena diriku hanya tamatan SMP, aku mempunyai tubuh yang kekar dan bagus karena aku sering berolahraga, Hal ini yang mendorong aku untuk mengiklankan diriku pada sebuah surat kabar berbahasa Inggris, untuk menawarkan jasa full body massage. Uang bagiku tidak masalah, karena aku berasal dari keluarga menengah dan gajiku cukup, namun kepuasan yang ku dapat jauh dari itu. Sehingga aku tidak memasang tarif untuk jasaku itu, diberi berapapun kuterima.

Sepanjang hari itu, sejak iklanku terbit banyak respon yang kudapat, sebagian dari mereka hanya iseng belaka, atau hanya ingin ngobrol. Di sore hari, kurang lebih pukul 18.00 seorang wanita menelponku.

“Hallo dengan Endro?” suara merdu terdengar dari sana.
“Ya saya sendiri” jawabku.
Dan seterusnya dia mulai menanyakan ciri-ciriku. Selanjutnya, “Eh ngomong-ngomong, berapa sich panjangnya kamu punya?” katanya.
“Yah normal sajalah sekitar 18 cm dengan diameter 6 cm.” jawabku.
“Wah lumayan juga yach, lalu apakah jasa kamu ini termasuk semuanya,” lanjutnya.
“Apa saja yang kamu butuhkan, kamu pasti puas dech..” jawabku. Dan yang agak mengejutkan adalah bahwa dia meminta kesediaanku untuk melakukannya dengan ditonton suaminya. Namun kurasa, wah ini pengalaman baru buatku.

Cerita Seks Goyangan Maut Tante Dini - Akhirnya dia memintaku untuk segera datang di sebuah hotel berbintang lima di kawasan Denpasar, tak jauh dari kantorku. Aku menduga bahwa pasangan ini bukanlah sembarang orang, yang mampu membayar tarif hotel semahal itu. Dan benar dugaanku, sebuah president suite room telah ada di hadapanku. Segera kubunyikan bel di depan kamarnya. Dan seorang pria, dengan mengenakan kimono, berusia tak lebih dari 40 tahun membukakan pintu untukku.

“Endro?” katanya.
“Ya saya Endro,” jawabku. Lalu ia mencermatiku dari atas hingga bawah sebelum ia mempersilakan aku masuk ke dalam. Pasti dia tidak ingin sembarang orang menyentuh istrinya, pikirku.
“OK, masuklah” katanya. Kamar itu begitu luas dan gelap sekali. Aku memandang sekeliling, sebuah TV berukuran 52″ sedang memperlihatkan blue film.

Lalu aku memandang ke arah tempat tidur. Seorang wanita yang kutaksir umurnya tak lebih dari 30 tahun berbaring di atas tempat tidur, badannya dimasukkan ke dalam bed cover tersenyum padaku sambil menjulurkan tangannya untuk menyalamiku. “Kamu pasti Endro kan? Kenalkan saya Dini” katanya lembut. Cerita Dewasa , Cerita Sex , Cerita Dewasa Terhot , Kumpulan Cerita Dewasa , Cerita Bokep , Gilak Bokep , Cerita Crot..

Aku terpana melihatnya, rambutnya sebahu berwarna pirang, kulitnya mulus sekali, wajahnya cantik, pokoknya perfect! Aku masih terpana dan menahan liurku, ketika dia berkata “Lho kok bingung sich”.
“Akh enggak..” kataku sambil membalas salamnya.
“Kamu mandi dulu dech biar segar, tuch di kamar mandi,” katanya.
“Oke tunggu yach sebentar,” jawabku sambil melangkah ke kamar mandi. Sementara, suaminya hanya menyaksikan dari sofa dikegelapan. Cepat-cepat kubersihkan badanku biar wangi. Dan segera setelah itu kukenakan celana pendek dan kaos.

Aku melangkah keluar, “Yuk kita mulai,” katanya.
Dengan sedikit gugup aku menghampiri tempat tidurnya. Dan dengan bodohnya aku bertanya, “Boleh aku lepaskan pakaianku?”, dia tertawa kecil dan menjawab, “terserah kau saja..”.

Segera kulepaskan pakaianku, dia terbelalak melihatku dalam keadaan polos, “Ahk.. ehm..” dan segera mengajakku masuk ke dalam bed cover juga. “Kamu cantik sekali Dini” kataku lirih.
Aku tak habis pikir ada wanita secantik ini yang pernah kulihat dan suaminya memperbolehkan orang lain menjamahnya, ah.. betapa beruntungnya aku ini. “Ah kamu bisa saja,” kata Dini.

Segera aku masuk ke dalam bed cover, kuteliti tubuhnya satu persatu. Kedua bulatan payudaranya yang cukup besar dan berwarna putih terlihat menggantung dengan indahnya, diantara keremangan aku masih dapat melihat dengan sangat jelas betapa indah kedua bongkah susunya yang kelihatan begitu sangat montok dan kencang. Samar kulihat kedua puting mungilnya yang berwarna merah kecoklatan. “Yaa aammpuunn..” bisikku lirih tanpa sadar, “Ia benar-benar sempurna” kataku dalam hati.

“Dro..” bisik Tante Dini di telingaku.
Aku menoleh dan terjengah. Ya Ampuun, wajah cantiknya itu begitu dekat sekali dengan wajahku. Hembusan nafasnya yang hangat sampai begitu terasa menerpa daguku. Kunikmati seluruh keindahan bidadari di depanku ini, mulai dari wajahnya yang cantik menawan, lekak-lekuk tubuhnya yang begitu seksi dan montok, bayangan bundar kedua buah payudaranya yang besar dan kencang dengan kedua putingnya yang lancip, perutnya yang ramping dan pantatnya yang bulat padat bak gadis remaja, pahanya yang seksi dan aah.., kubayangkan betapa indah bukit memeknya yang kelihatan begitu menonjol dari balik bed cover. Hmm.., betapa nikmatnya nanti saat batang kejantananku memasuki liang memeknya yang sempit dan hangat, akan kutumpahkan sebanyak mungkin air maniku ke dalam liang memeknya sebagai bukti kejantananku.

“Dro.. mulailah sayang..” bisik Tante Dini, membuyarkan fantasi seks-ku padanya. Sorotan kedua matanya yang sedikit sipit kelihatan begitu sejuk dalam pandanganku, hidungnya yang putih membangir mendengus pelan, dan bibirnya yang ranum kemerahan terlihat basah setengah terbuka, duh cantiknya. Kukecup lembut bibir Tante Dini yang setengah terbuka. Begitu terasa hangat dan lunak. Kupejamkan kedua mataku menikmati kelembutan bibir hangatnya, terasa manis.

Cerita Seks Goyangan Maut Tante Dini - Selama kurang lebih 10 detik aku mengulum bibirnya, meresapi segala kehangatan dan kelembutannya. Kuraih tubuh Tante Dini yang masih berada di hadapanku dan kubawa kembali ke dalam pelukanku.

“Apa yang dapat kau lakukan untukku Dro..” bisiknya lirih setengah kelihatan malu.
Kedua tanganku yang memeluk pinggangnya erat, terasa sedikit gemetar memendam sejuta rasa. Dan tanpa terasa jemari kedua tanganku telah berada di atas pantatnya yang bulat. Mekal dan padat. Lalu perlahan kuusap mesra sambil kuberbisik, “Tante pasti tahu apa yang akan Endro lakukan.. Endro akan puaskan Tante sayang..” bisikku pelan. Jiwaku telah terlanda nafsu.

Kuelus-elus seluruh tubuhnya, akhh.. mulus sekali, dengan sedikit gemas kuremas gemas kedua belah pantatnya yang terasa kenyal padat dari balik bed cover. “Oouuhh..” Tante Dini mengeluh lirih.
Bagaimanapun juga anehnya aku saat itu masih bisa menahan diri untuk tidak bersikap over atau kasar terhadapnya, walau nafsu seks-ku saat itu terasa sudah diubun-ubun namun aku ingin sekali memberikan kelembutan dan kemesraan kepadanya.

Lalu dengan gemas aku kembali melumat bibirnya. Kusedot dan kukulum bibir hangatnya secara bergantian dengan mesra atas dan bawah. Kecapan-kecapan kecil terdengar begitu indah, seindah cumbuanku pada bibir Tante Dini. Kedua jemari tanganku masih mengusap-usap sembari sesekali meremas pelan kedua belah pantatnya yang bulat pada dan kenyal.


BACA JUGA : Cerita Seks Ngentot Dengan Teman Kecilku


Bibirnya yang terasa hangat dan lunak berulang kali memagut bibirku sebelah bawah dan aku membalasnya dengan memagut bibirnya yang sebelah atas. ooh.., terasa begitu nikmatnya. Dengusan pelan nafasnya beradu dengan dengusan nafasku dan berulang kali pula hidungnya yang kecil membangir beradu mesra dengan hidungku. Kurasakan kedua lengan Tante Dini telah melingkari leherku dan jemari tangannya kurasakan mengusap mesra rambut kepalaku.

Cerita Seks Goyangan Maut Tante Dini Diranjang

Cerita Seks 18+ 

Batang kejantananku terasa semakin besar apalagi karena posisi tubuh kami yang saling berpelukan erat membuat batang kejantananku yang menonjol dari balik celanaku itu terjepit dan menempel keras di perut Tante Dini yang empuk, sejenak kemudian kulepaskan pagutan bibirku pada bibir Tante Dini.

Wajahnya yang cantik tersenyum manis padaku, kuturunkan wajahku sambil terus menjulurkan lidah di permukaan perutnya terus turun dan sampai di daerah yang paling kusukai, wangi sekali baunya. Tak perlu ragu.
“Ohh apa yang akan kau lakukan.. akh..” tanyanya sambil memejamkan mata menahan kenikmatan yang dirasakannya. Beberapa saat kemudian tangan itu malah mendorong kepalaku semakin bawah dan.., “Nyam-nyam..” nikmat sekali kemaluan Tante Dini. Oh, bukit kecil yang berwarna merah merangsang birahiku.

Cerita Seks Goyangan Maut Tante Dini - Kusibakkan kedua bibir memeknya dan, “Creep..” ujung hidungku kupaksakan masuk ke dalam celah kemaluan yang sudah sedari tadi becek itu.
“Aaahh.. kamu nakaal,” jeritnya cukup keras. Terus terang memeknya adalah terindah yang pernah kucicipi, bibir memeknya yang merah merekah dengan bentuk yang gemuk dan lebar itu membuatku semakin bernafsu saja. Bergiliran kutarik kecil kedua belah bibir kemaluan itu dengan mulutku. “Ooohh lidahmu.. ooh nikmatnya Endro..” lirih Tante Dini.

Sementara aku asyik menikmati bibir memeknya, ia terus mendesah merasakan kegelian, persis seorang gadis perawan yang baru merasakan seks untuk pertama kali, kasihan wanita ini dan betapa bodohnya suaminya yang hanya memandangku dari kegelapan.

“Aahh.. sayang.. Tante suka yang itu yaahh.. sedoot lagi dong sayang oogghh,” ia mulai banyak menggunakan kata sayang untuk memanggilku. Sebuah panggilan yang sepertinya terlalu mesra untuk tahap awal ini.
Lima menit kemudian.. “Sayang.. Aku ingin cicipi punya kamu juga,” katanya seperti memintaku menghentikan tarian lidah di atas memeknya.
“Ahh.. baiklah Tante, sekarang giliran Tante,” lanjutku kemudian berdiri mengangkang di atas wajahnya yang masih berbaring. Tangannya langsung meraih batang kemaluan besarku dan sekejap terkejut menyadari ukurannya yang jauh di atas rata-rata.

“Okh Dro.. indah sekali punyamu ini..” katanya padaku, lidahnya langsung menjulur kearah kepala kemaluanku yang sudah sedari tadi tegang dan amat keras itu.
“Mungkin ini nggak akan cukup kalau masuk di.. aah mm.. nggmm,” belum lagi kata-kata isengnya keluar aku sudah menghunjamkan penisku kearah mulutnya dan, “Croop..” langsung memenuhi rongganya yang mungil itu. Matanya menatapku dengan pandangan lucu, sementara aku sedang meringis merasakan kegelian yang justru semakin membuat senjataku tegang dan keras.

“Aduuh enaak.. oohh enaknya Tante oohh..” sementara ia terus menyedot dan mengocok batang kemaluanku keluar masuk mulutnya yang kini tampak semakin sesak. Tangan kananku meraih payudara besarnya yang menggelayut bergoyang kesana kemari sembari tangan sebelah kiriku memberi rabaan di punggungnya yang halus itu. Sesekali ia menggigit kecil kepala kemaluanku dalam mulutnya, “Mm.. hmm..” hanya itu yang keluar dari mulutnya, seiring telapak tanganku yang meremas keras daging empuk di dadanya. Cerita Dewasa , Cerita Sex , Cerita Dewasa Terhot , Kumpulan Cerita Dewasa , Cerita Bokep , Gilak Bokep , Cerita Crot..

“Crop..” ia mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya. Aku langsung menyergap pinggulnya dan lagi-lagi daerah selangkangan dengan bukit berbulu itu kuserbu dan kusedot cairan mani yang sepertinya sudah membanjir di bibir memeknya.

“Aoouuhh.. Tante nggak tahan lagi sayang ampuun.. Dron.. hh masukin sekarang juga, ayoo..” pintanya sambil memegang pantatku. Segera kuarahkan kemaluanku ke selangkangannya yang tersibak di antara pinggangku menempatkan posisi liang memeknya yang terbuka lebar, pelan sekali kutempelkan di bibir memeknya dan mendorongnya perlahan, “Ngg.. aa.. aa.. aa.. ii.. oohh masuuk.. aduuh besar sekali sayang, oohh..” ia merintih, wajahnya memucat seperti orang yang terluka iris.

Aku tahu kalau itu adalah reaksi dari bibir memeknya yang terlalu rapat untuk ukuran penisku. Dan Tante Dini merupakan wanita yang kesekian kalinya mengatakan hal yang sama. Namun jujur saja, ia adalah wanita setengah baya tercantik dan terseksi dari semua wanita yang pernah kutiduri. Buah dadanya yang membusung besar itu langsung kuhujani dengan kecupan-kecupan pada kedua putingnya secara bergiliran, sesekali aku juga berusaha mengimbangi gerakan turun naiknya diatas pinggangku dengan cara mengangkat-angkat dan memiringkan pinggul hingga membuatnya semakin bernafsu, namun tetap menjaga ketahananku dengan menghunjamkan kemaluanku pada setiap hitungan kelima.

Tangannya menekan-nekan kepalaku kearah buah dadanya yang tersedot keras sementara penisku terus keluar masuk semakin lancar dalam liang senggamanya yang sudah terasa banjir dan amat becek itu. Puting susunya yang ternyata merupakan titik nikmatnya kugigit kecil hingga wanita itu berteriak kecil merintih menahan rasa nikmat sangat hebat, untung saja kamar tidur tersebut terletak di lantai dua yang cukup jauh untuk mendengar teriakan-teriakan kami berdua. Puas memainkan kedua buah dadanya, kedua tanganku meraih kepalanya dan menariknya kearah wajahku, sampai disitu mulut kami beradu, kami saling memainkan lidah dalam rongga mulut secara bergiliran. Setelah itu lidahku menjalar liar di pipinya naik kearah kelopak matanya melumuri seluruh wajah cantik itu, dan menggigit daun telinganya. Genjotan pinggulnya semakin keras menghantam pangkal pahaku, penisku semakin terasa membentur dasar liang senggama.

“Ooohh.. aa.. aahh.. aahh.. mmhh gelii oohh enaknya, Dron.. ooh,” desah Tante Dini.
“Yaahh enaak juga Tante.. oohh rasanya nikmat sekali, yaahh.. genjot yang keras Tante, nikmat sekali seperti ini, oohh enaakk.. oohh Tante oohh..” kata-kataku yang polos itu keluar begitu saja tanpa kendali. Tanganku yang tadi berada di atas kini beralih meremas bongkahan pantatnya yang bahenol itu. Setiap ia menekan ke bawah dan menghempaskan memeknya tertusuk penisku, secara otomatis tanganku meremas keras bongkahan pantatnya. Secara refleks pula memeknya menjepit dan berdenyut seperti menyedot batang kejantananku.

Hanya sepuluh menit setelah itu goyangan tubuh Tante Dini terasa menegang, aku mengerti kalau itu adalah gejala orgasme yang akan segera diraihnya, “Dron.. aahh aku nngaak.. nggak kuaat aahh.. aahh.. oohh..”

Cerita Seks Goyangan Maut Tante Dini Diranjang

JBMsex 

“Taahaan Tante.. tunggu saya dulu ngg.. ooh enaknya Tante.. tahan dulu .. jangan keluarin dulu..” Tapi sia-sia saja, tubuh Tante Dini menegang kaku, tangannya mencengkeram erat di pundakku, dadanya menjauh dari wajahku hingga kedua telapak tanganku semakin leluasa memberikan remasan pada buah dadanya. Aku sadar sulitnya menahan orgasme itu, hingga aku meremas keras payudaranya untuk memaksimalkan kenikmatan orgasme itu padanya. “Ooo.. ngg.. aahh.. sayang sayang.. sayang.. ooh enaak.. Tante kelauaar.. oohh.. oohh..” teriaknya panjang mengakhiri babak permainan itu. Aku merasakan jepitan memeknya disekeliling penisku mengeras dan terasa mencengkeram erat sekali, desiran zat cair kental terasa menyemprot enam kali di dalam liang memeknya sampai sekitar sepuluh detik kemudian ia mulai lemas dalam pelukanku.

Cerita Seks Goyangan Maut Tante Dini - Sementara itu makin kupercepat gerakanku, makin terdengar dengan jelas suara gesekan antara kemaluan saya dengan memeknya yang telah dibasahi oleh cairan dari kemaluan Tante Dini. “Aaakhh.. enakk!” desah Tante Dini sedikit teriak.
“Tante.. saya mau keluar nich.. eesshh..” desahku pada Tante Dini.
“Keluarkanlah sayang.. eesshh..” jawabnya sambil mendesah.
“Uuugghh.. aaggh.. eenak Tante..” teriakku agak keras dengan bersamaannya spermaku yang keluar dan menyembur di dalam kemaluan Tante Dini.

“Hemm.. hemm..” suara itu cukup mengagetkanku. Ternyata suaminya yang sedari tadi hanya menonton kini telah bangkit dan melepas kimononya. “Sekarang giliranku, terima kasih kau telah membangkitkanku kau boleh meninggalkan kami sekarang,” katanya seraya memberikan segepok uang padaku.

Aku segera memakai pakaianku, dan melangkah keluar. Tante Dini mengantarkanku kepintu sambil sambil menghadiahkanku sebuah kecupan kecil, katanya “Terima kasih yach.. sekarang giliran suamiku, karena ia butuh melihat permainanku dengan orang lain sebelum ia melakukannya.”
“Terima kasih kembali, kalau Tante butuh saya lagi hubungi saya saja,” jawabku sambil membalas kecupannya dan melangkah keluar.

“Akh.. betapa beruntungnya aku dapat order melayani wanita seperti Tante Dini,” pikirku puas. Ternyata ada juga suami yang rela mengorbankan istrinya untuk digauli orang lain untuk memenuhi hasratnya. Cerita Dewasa , Cerita Sex , Cerita Dewasa Terhot , Kumpulan Cerita Dewasa , Cerita Bokep , Gilak Bokep , Cerita Crot..

Kamis, 07 Februari 2019

Cerita Seks Ngentot Dengan Teman Kecilku

Cerita Dewasa - Cerita Seks Ngentot Dengan Teman Kecilku. Cerita panas kali ini kukisahkan tentang pengalaman ketika aku bertemu dengan teman bermainku saat kecil, Cinta pertama tak pernah mati, apalagi bila cinta itu tumbuh saat masa kanak-kanak atau remaja. Kesederhanaan kala itu justru menjadikan pengalaman masa lalu terpatri erat di dalam sanubari sebagai kenangan indah yang tak terlupakan. Kisah nyata ini kualami dengan seorang gadis yang kukenal dan teman bermain sejak kecil, kisah pacaranku dengan Kristine, seorang gadis yang sangat istimewa bagiku.

Cerita Seks Ngentot Dengan Teman Kecilku

Cerita Bikin Sange 
Cerita Dewasa , Cerita Sex , Cerita Dewasa Terhot , Kumpulan Cerita Dewasa , Cerita Bokep , Gilak Bokep , Cerita Crot..
Kisah ini terjadi di awal tahun dua ribuan. Saat masih kanak-kanak, kami bermain seperti halnya anak-anak pada umumnya.
Hoom-pim-pah Benny jaga… Ia menutup mata di bawah pohon kersen. Kami, anak-anak yang lain, lari mencari tempat persembunyian.. Sungguh mengasyikkan bukan bermain dengan teman-teman di waktu kecil, tapi semua itu sekarang telah berubah, ketika beranjak dewasa semua kenangan itu seolah hilang dan berganti dengan kehidupan sex bebas.

Aku menghadiri sebuah pesta pengantin. Lagu The Wedding mengalun mengiringi para tamu yang asyik menikmati hidangan prasmanan. Gadis-gadis tampak cantik dengan dandanan dan gaun pesta mereka. Sampai Oom Teddy, salah seorang pamanku menepuk pundakku.
Eh Endi, apa kabar?
Oh, baik saja oom.

Akan kupertemukan kau dengan seseorang, ayo ikut aku.
Aku mengikuti oom-ku itu menuju ke seorang gadis yang sedang asyik menikmati ice creamnya. Gadis itu mengenakan gaun pesta berwarna kuning dengan bahu terbuka, cantik sekali dia. Begitu aku melihat dia, aku segera teringat pada seseorang.
Apakah, apakah dia ..?
Benar Endi, dia Kristine.
Kristine, ini kuperkenalkan pada temanmu.
Gadis itu tampak agak terperanjat, tetapi sekalipun terlihat ragu-ragu, tampaknya ia pun mengenaliku.
Ini Endii, tentu kamu kenal dia, kata oomku.
Kami bersalaman.
Wah, sudah gede sekali kamu Kristine.

Memangnya suruh kecil terus, memangnya kamu sendiri bagaimana? katanya sambil tertawa.
Tertawanya dan lesung pipinya itu langsung mengingatkanku pada tertawanya ketika ia kecil. Aku benar-benar terpesona melihat Kristine, aku ingat Kristine kecil memang cantik, tetapi yang ini memang luar biasa. Apakah karena dandanannya? Ah, tidak, sekalipun tidak berdandan aku pasti juga terpesona. Gaun pestanya yang kuning itu memang tidak mewah, tetapi serasi sekali dengan tubuhnya yang semampai. Bahunya terbuka, buah dadanya yang putih menyembul sedikit di atas gaunnya itu membedakannya dengan Kristine kecil yang pernah kukenal.

Cerita Seks Ngentot Dengan Teman Kecilku - Sudah sana ngobrol-ngobrol tentu banyak yang diceritain, kata oomku seraya meninggalkan kami.
Tuh ada kursi kosong di situ, yuk duduk di situ, kataku.
Kamipun berjalan menuju ke kursi itu.
Bagaimana Kristine, kamu sekarang di mana?
Aku sekarang tinggal di Medan, kamu sendiri di mana?
Aku kuliah di Medan, kamu bagaimana?
Ia terdiam, menyendok ice creamnya lalu melumat dan menelannya, perlahan ia berkata, Aku tidak seberuntung kamu Endi, aku sudah bekerja. Aku hanya sampai SMA. Yah keadaan memang mengharuskan aku begitu.
Bekerja juga baik Kristine, tiap orang kan punya jalan hidup sendiri-sendiri. Justru perjuangan hidup membuat orang lebih dewasa.

Kira-kira satu jam kami saling menceritakan pengalaman kami. Waktu itu umurku 22, dia juga sejak kecil aku sudah tahu umurnya sama dengan umurku. Perasaan yang pernah tumbuh di sanubaEndiu semasa kecil tampaknya mulai bersemi kembali. Rasanya tak bosan-bosan aku memandang wajahnya yang Kristine itu. Apakah cinta anak-anak itu mulai digantikan dengan cinta dewasa? Aku tidak tahu. Aku juga tidak tahu apakah ia merasakan hal yang sama. Yang pasti aku merasa simpati padanya. Malam itu sebelum berpisah aku minta alamatnya dan kubeEndian alamatku.

Sekembali ke Medan kusurati dia, dan dia membalasnya. Tak pernah terlambat dia membalas suratku. Hubungan kami makin akrab. Suatu ketika ia menyuratiku akan berkunjung ke Medan mengantar ibunya untuk suatu urusan dagang. Memang setelah ayahnya pensiun, ibunya melakukan dagang kecil-kecilan. Aku senang sekali atas kedatangan mereka. Kucarikan sebuah hotel yang tak jauh dari rumah kosku. Hotel itu sederhana tetapi cukup bersih.

Pagi hari aku menjemput mereka di stasiun Bus api dan mengantarnya ke hotel mereka. Sore hari, selesai kuliah, aku ke hotelnya. Kami makan malam menikmati sate yang dijual di pekarangan hotel. Pada malam hari kuajak Kristine berjalan-jalan menikmati udara dingin kotaku. Entah bagaimana mulainya, tahu-tahu kami mulai bergandengan tangan, bahkan kadang-kadang kulingkarkan tanganku di bahunya yang tertutup oleh jaket. Kami berjalan menempuh jarak beberapa kilometer, jarak yang dengan Vespaku saja tidak terbilang dekat. Tetapi anehnya kami merasakan jarak itu dekat sekali.

Cerita Seks Ngentot Dengan Teman Kecilku - Sekembali di hotel kami masih melanjutkan pecakapan di serambi hotel sampai lewat tengah malam, sementara ibu Kristine sudah mengarungi alam mimpi. Besok sorenya aku ke hotel untuk mengantarkan mereka ke stasiun untuk kembali ke kota mereka. Ketika aku tiba di hotel, ibu Kristine sedang mandi, Kristine sedang mengemasi barang-barang bawaannya. Aku duduk di kursi di kamar itu. Tiba-tiba terbersit di pikiranku untuk membeEndian selamat jalan yang sangat pribadi bagi dia. Dengan berdebar aku bangkit dari tempat dudukku berjalan dan berdiri di belakangnya, perlahan kupegang kedua bahunya dari belakang, kubalikkan tubuhnya hingga menghadapku.

Kristine, bolehkah ..?
Ia tampak gugup, ia menghindar ketika wajahku mendekati wajahnya. Ia kembali membelakangiku.
Sorry Kristine, bukan maksudku ..
Ia diam saja, masih tampak kegugupannya, ia melanjutkan mengemasi barang-barangnya. Terdengar bunyi pintu kamar mandi terbuka, ibu Kristine keluar.
Di stasiun, sebelum masuk ke Bus kusalami ibunya. Ketika aku menyalami Kristine aku berbisik, Kristine, sorry ya dengan yang tadi.
Dia hanya tersenyum. Manis sekali senyumnya itu.
Terimakasih Endi atas waktumu menemani kami.

Hubungan surat-menyurat kami menjadi makin akrab hingga mencapai tahap serius. Aku sering membuka suratku dengan Kristineku tersayang. Kadang-kadang kukirimi dia humor atau kata-kata yang nakal. Dia juga berani membalasnya dengan nakal. Pernah dia menulis begini, Sekarang di sini udaranya sangat panas Endi, sampai kalau tidur aku cuma pakai celana saja. Tanaman-tanaman perlu disirami aku juga.

Membaca surat itu aku tergetar. Kubayangkan ia dalam keadaan seperti yang diceritakannya itu. Kukhayalkan aku berada di dekatnya dan melakukan adegan-adegan romantis dengannya. Aku merasakan ada tetesan keluar dari diEndiu akibat khayalan itu. Kuoleskan tetesan itu di kertas surat yang kugunakan untuk membalas suratnya. Barangkali ada aroma, atau entah apa saja, yang membuat ia merasakan apa yang kurasakan waktu itu. Tetapi aku tak pernah cerita pada dia tentang ini.

Sampai tiba liburan semester, aku mengunjungi dia. Aku tinggal di rumahnya selama empat malam. Inilah pengalamanku selama empat malam itu.
Aku tiba pagi hari. Setelah makan pagi, aku dan dia duduk-duduk di kamar makan. Aku melihat Kristine mengenakan cincin imitasi dengan batu berwarna merah muda di jari manisnya.
Endi cincinmu itu. Boleh kulihat?

Diriku sontak membiarkan ia melihat tangannya mendekat, tetapi aku segera lupa akan cincin itu. Ketika lengannya kugenggam, serasa ada yang mengalir dari tangannya ke tanganku. Jantungku berdebar. Tak kulepas genggamanku, kubawa telapak tanganku ke telapak tangannya. Kumasukkan jari-jariku di sela jari-jarinya. Jari-jarinya yang halus, putih dan lentik berada di antara jari-jariku yang lebih besar dan gelap. Kugenggam dia, dia juga menggenggam. Kuremas-remas jari-jari itu. Dia membiarkannya. Kami berpandangan dengan penuh arti sebelum ia bangkit dengan tersipu-sipu,
Aku bereskan meja dulu. Cerita Dewasa , Cerita Sex , Cerita Dewasa Terhot , Kumpulan Cerita Dewasa , Cerita Bokep , Gilak Bokep , Cerita Crot..

Ia pun membereskan meja makan dan mencuci piring. Setelah itu ia berkemas-kemas untuk pergi bekerja. Siang itu aku tidak kemana-nama, aku beristirahat sambil membaca buku-buku novel yang kubawa.
Sore harinya aku, Kristine dan adiknya menonton film di bioskop. Aku ingat ketika nonton itu aku sempat remas-remasan tangan dengan dia. Setelah pulang nonton kami duduk-duduk di ruang tamu. Saat itu sekitar pukul sembilan. Kami hanya ngobrol-ngobrol biasa karena orang-orang di rumah itu masih belum tidur. Kristine membuat secangkir kopi untukku. Sekitar pukul sepuluh rumah mulai sepi, orang tua dan adik Kristine sudah masuk ke kamar tidur masing-masing. Hanya tinggal aku dan Kristine di ruang tamu. Ia duduk di sofa di sebelah kananku.


BACA JUGA : Cerita Seks Ngentot Dengan Pembantu Adikku Yang Montok Dan Seksi


Dari obrolan biasa aku mulai berani. Kulingkarkan tanganku dibahunya. Kristine diam saja dan menunduk. Dengan tangan kiriku kutengadahkan wajahnya, kudekatkan kepalaku ke wajahnya, kutariki dia. Berbeda dengan di hotel waktu itu, ia memejamkan matanya membiarkan bibirku menyentuh bibirnya. Kukecup bibirnya. Cuma sebentar. Hening, segala macam pikiran berkecamuk di kepalaku kukira juga di kepalanya. Aku merasa jantungku berdegup.

Cerita Seks Ngentot Dengan Teman Kecilku - Pelan-pelan tangan kananku kulepas dari bahunya, menyusup di antara lengan dan tubuhnya, dan kutaruh jari-jariku di dadanya. Ia membiarkan dadanya kusentuh. Aku melangkah lagi, jari-jariku kuusap-usapkan di situ. Ia membolehkan bahkan menyandarkan badannya di dadaku. Aku mencium semerbak bau rambutnya. Aku pun tidak ragu lagi, kuremas-remas payudaranya. Ia tetap diam dan tampaknya ia menikmatinya.

Setelah beberapa saat ia menggeser badannya sedikit lalu, seolah tak sengaja, ia menaruh tangannya di pangkuanku, tepat di atas kancing celanaku. Aku tanggap isyarat ini. Kubuka ruitsluiting celanaku, kutaEndi tangannya masuk ke sela yang sudah terbuka itu. Ia menurut dan ia menyentuh penisku, jari-jarinya yang tadi pasif sekarang mulai aktif. Walaupun masih terhalang oleh celana dalam, ia mengusap-usap di situ.

Aku melangkah lebih jauh lagi, tanganku yang berada di dadanya sekarang memasuki dasternya, menyusup di sela-sela Payudaranya memang tidak terlalu besar tetapi cukup kenyal dalam remasanku. Dia tak mau kalah, tangannya menyusup masuk ke celana dalamku dan langsung menyentuh penisku lalu mengenggamnya. Bergetar hatiku, baru kali itu penisku disentuh seorang gadis, gairahku melonjak. Dua kali ia menggerakkan genggamannya ke atas ke bawah dan aku tak tahan .. menyemburlah cairanku membasahi jari-jarinya dan celana dalamku. Aku mengeluh dan menyandarkan diriku ke sofa. Ia melepaskan tangannya dari celanaku dan melihat tangannya yang basah.

Kental ya Endi, bisiknya.
Kristine, terlalu cepat ya, ini pengalamanku pertama, kataku kecewa.
Aku tahu Endi, ia memahami.
Kamu ganti dulu, besok aku cuci yang itu, lanjutnya.
Ia bangkit ke kamar mandi untuk mencuci tangannya. Aku masuk ke kamar mengganti celana dalamku. Ketika keluar Kristine sudah berada kembali di situ. Kami ngobrol-ngobrol sebentar lalu kami pergi tidur. Aku masuk ke kamarku dan Kristine masuk ke dalam, ke kamarnya.

Malam kedua. Seperti halnya malam pertama, setelah suasana sepi kami memulai dengan berciuman. Kalau kemarin hanya kecup bibir sebentar, kali ini aku mencoba lebih. Mula-mula kukecup bibir bawahnya, lalu bibir atasnya, lalu lidahku masuk. Lidahku dan lidahnya bercanda. Aku mengecap rasa manis dan segar di mulutnya, kurasa ia makan pastiles atau permen pedas sebelumnya. Lalu kami main remas-remasan lagi. Kali itu dia tidak memakai BH hingga lebih mudah bagiku meremas-remas payudaranya.

Seperti kemarin tangannya pun meraba-raba penisku. Aku sudah khawatir kalau aku akan cepat keluar seperti kemarin, tetapi rupanya tidak. Aku juga ingin melakukan seperti yang dia lakukan. Tanganku menuju ke bawah, kusingkapkan dasternya, tetapi ketika tanganku menuju ke celananya ia menepisnya. Rupanya ia belum mau sejauh itu. Malam itu kami cuma main remas-remasan saja. Kuremas-remas payudaranya, dan dia membelai-belai penisku sementara bibir kami berkecupan. Akhirnya aku tak tahan juga hingga cairanku menyemprot keluar membasahi tangannya, sama seperti kemarin. Tetapi aku lebih senang karena kami bisa bermain-main lebih lama. Aku merasa ada kemajuan, aku lebih percaya diri.

Malam ketiga. Seperti malam-malam sebelumnya, kami mulai dengan saling berciuman di sofa. Ketika baru mulai babak remas-remasan aku ingat bahwa aku membawa sebuah buku seksologi. Kuambil buku itu dan kutunjukkan pada Kristine. Kubuka pada halaman yang ada gambar alat genital pria. Kujelaskan padanya cara bekerjanya alat itu. Dia mendengarkannya dengan perhatian. Seolah guru biologi aku menunjukkan contohnya, kubuka ruitsluiting celanaku. Kuturunkan celana dalamku hingga penisku menyembul keluar dan kupertontonkan pada Kristine. penisku memang beda dengan yang di gambar, kalau yang di gambar itu lunglai, penisku berdiri tegak. Kristine memperhatikan penisku itu.

Cerita Seks Ngentot Dengan Teman Kecilku

Cerita Seks 18+ 

Itu lubangnya ada dua ya? tanyanya, Satu untuk kencing, satu lagi untuk ngeluarin?
Ah, engga. Cuma ada satu, kataku sambil tertawa.
Kubuka lubang kecil itu agak lebar untuk menunjukkan bahwa lubangnya memang cuma satu. Ujung itu merah mengkilat basah oleh cairan bening. Kubawa telunjuknya mengusapnya dan ia membiarkan jarinya basah. Kemudian jari-jari lentik itu menyusuri urat-urat di situ dari atas ke bawah.
Rupanya jelek, tapi kok bisa bikin enak ya, katanya sambil tertawa.
Eh, tahunya kalau enak. Memang sudah pernah mencoba? sahutku.
Katanya sih, sahutnya sambil tertawa.
Jemarinya pun memain-mainkan penisku.
Kalau ini isinya apa? Candanya sambil memain-mainkan kantung bolaku.
Biji salak kali, jawabku sambil tertawa. Ia juga tertawa.
Lalu tangannya menggenggam penisku dan menggosok-gosoknya.
Jangan keras-keras Kristine. Nanti keluar, bisikku. Diapun menurut, dia masih menggenggam tetapi tidak menggosok hanya mengusap-usap perlahan.
Boleh aku lihat punyamu? tanyaku.
Jangan ah, jawabnya.
Sebentar saja, kataku.

Ia pun menurut. Ia membiarkan tanganku menyingkap dasternya dan menurunkan celana dalamnya hingga ke lutut. Aku menelan ludah, baru kali itu aku melihat alat kelamin wanita, sebelumnya aku melihatnya cuma di gambar-gambar. Tanganku pun menuju ke situ. Kuusap-usap rambutnya lalu jaEndiu membuka celah di situ dan kulihat basah di dalamnya.
Kok basah kuyup begini.
Tadi kamu juga.

Kutengok penisku, sudah kering memang, karena diusap oleh Kristine, tetapi aku melihat di ujungnya mulai membasah lagi. Aku ingat ketika membaca buku seksologiku ada bagian yang namanya labia majora, ada labia minora, ada clitoris. Aku mencoba mencari tahu yang mana itu. Aku mencoba membuka celahnya lebih lebar tetapi ia menepis tanganku.
Sudah ah, malu, katanya.
Ia kembali menaikkan celana dalamnya.
Kamu curang Kristine. penisku sudah kamu lihat dari tadi, kataku bercanda.
Kan katamu cuma lihat sebentar.

Susasana hening. Kupeluk dia. Kembali kami berciuman. Tangannya kembali mengusap-usap penisku. Tanganku juga menyusup ke celana dalamnya dasternya masih menyingkap. Dia tidak menolak. Kuusap-usap rambut di balik celana dalam itu dan jari-jariku pun menggelitik di situ. Aku merasakan basahnya. Kurebahkan dia di sofa, kutariki celana dalamnya. Tapi Kristine menolak tanganku dan berbisik,
Di kamar saja Endi.
Aku sadar, di situ bukan tempat yang tepat.
Kamu masuk duluan, katanya.

Akupun masuk ke kamarku melepaskan seluruh pakaianku lalu aku merebahkan diri menunggu Kristine. Setelah beberapa menit Kristine masuk membawa handuk kecil lalu mengunci pintu. Ia menghempaskan diri di sisiku. Aku segera tahu bahwa dia tidak mengenakan celana dalam lagi. Segera kulepas dasternya. Tak ada apa-apa lagi yang menutupi kami. Tanpa basa-basi lagi kami segera berpelukan dan berkecupan dengan ganas. Tangan-tangan kami saling meraih, menyentuh, meremas apa saja untuk bisa saling menggairahkan. Kugigit putingnya. Ia menggelinjang. Ia bangkit dan membalas dengan mengulum penisku. Ganti aku yang menggelinjang. Kami melakukan itu mungkin sepuluh menit. Gairah tak tertahankan lagi.
Endi, masukkan saja.., bisiknya memohon.

Kristine merebahkan dirinya telentang. Aku mengambil posisi di atasnya. Kedua pahanya membuka lebar menampung tubuhku, lalu kedua kakinya, seperti juga kedua tangannya, melingkari tubuhku. Ujung penisku mencari-cari lubang punyanya. Setelah ketemu aku dorong sedikit. Ia agak mengerang.
Pelan-pelan Endi, bisiknya.
Kudorong penisku pelan-pelan, sekali, dua kali, dan akhirnya tembus. Ia menggelinjang dan mengeluh. Kami berdua merasa di awang-awang. Rasanya bumi ini hanya milik kami berdua. Kami berdua menggerak-gerakkan tubuh kami mencari sentuhan-sentuhan yang paling peka.
Kenikmatan makin meninggi, setelah beberapa saat gerakan tubuhnya makin kencang lalu ia memelukku erat-erat seraya merintih,

Endi, Endi,.. Aku juga tak tahan dan segera menyusulnya,
Kristine.. Dia memelukku erat, bibir kami berkecupan ketika benihku menyemprot di dalamnya. Cairanku menyatu dengan cairannya. Selama beberapa menit kami masih dalam posisi itu.
Endi, aku cuma ingin sama kamu, engga ada yang lain lagi, katanya.
Begitu juga aku Kristine, aku sayang kamu, kataku sambil membelai pipinya. Lalu kukecup bibirnya, mesra dengan segenap perasaanku.

Cerita Seks Ngentot Dengan Teman Kecilku - Sekitar setengah jam kami masih berpelukan terbuai oleh pengalaman barusan. Lalu kami bangkit. Aku lap penisku dengan handuk kecil, dan ia pun mengelap vaginanya, aku lihat ada darah di handuk itu. Lalu kami rebah berhadapan dan kami berpelukan lagi dan tak pakai apa-apa. Kami pun tertidur.
Menjelang pagi kurasakan Kristine bangun. Ia akan mengenakan dasternya.
Aku harus kembali ke kamarku Endi, sudah pagi.
Tetapi aku menaEndi tangannya hingga ia kembali rebah di sisiku.
Masih setengah tiga Kristine, di sini dulu.
Penisku pun kembali tegang dan keras. Kristine melihatnya.
Rupanya si kecilmu sudah siap lagi Endi, candanya.

Ia pun bangkit lalu tubuhnya menindih tubuhku yang rebah telentang. Ia mengecupi leherku kiri dan kanan bertubi-tubi. Akhirnya bibir itu mampir di bibirku. Lidahku dan lidahnya berbelitan, sebentar dalam mulutku, sebentar dalam mulutnya. Lalu ia mengangkat tubuhnya sedikit, mengarahkan lubangnya ke ujung penisku lalu ia mendorongkan tubuhnya ke belakang hingga penisku masuk ke dalamnya sepenuhnya. Ia duduk di perutku. Tanganku meremas-remas payudaranya dan ia menggoyang-goyangkan tubuhnya di atasku. Mula-mula gerakannya tak terlalu cepat tetapi semakin lama ritme gerakannya makin meninggi lalu ia rebah dalam pelukanku, aku mendengar desahnya penuh kenikmatan. Namun aku masih tegar.

Ganti ia yang kutelentangkan, aku berada di atasnya, kugerakkan tubuhku. Beberapa saat kemudian kenikmatanpun menjalar di seluruh tubuhku. Malam itu tak banyak kata-kata yang kami ucapkan, tetapi tubuh-tubuh kami telah saling bicara mencurahkan seluruh perasaan kami yang terpendam selama berbulan-bulan. Jam setengah empat sudah, ia mengenakan dasternya mengecup pipiku dan kembali ke kamarnya. Aku pun tertidur dengan rasa bahagia.

Malam keempat. Kami mulai dengan bercium-ciuman sebentar di sofa. Kami tak mau berlama-lama di situ, kami pun masuk kamar. Setelah mengunci pintu ia melepaskan dasternya. Aku juga melepaskan pakaianku. Ternyata di balik daster itu ia mengenakan blouse dan celana mini tipis yang tak terlampau ketat berwarna biru muda. payudaranya tidak terlalu besar tetapi cukup menonjol di balik blousenya itu, putingnya tampak jelas di balik blousenya yang transparan itu dan di celananya aku juga bisa melihat rambutnya menerawang.

Aku terpesona melihat Kristine berdiri di depanku dengan pakaian begitu seksi. Rambutnya yang bergerai panjang, tubuhya yang semampai sangat serasi dengan yang dipakainya. Aku duduk terpana di tempat tidur memandangnya. Kalau saja aku bisa memotretnya pasti tiap malam kupandangi foto itu dengan penuh pesona.
Luar biasa Kristine, cantik sekali kamu. Di mana kamu beli bajumu itu?

Dia tidak menjawab, hanya tersenyum. Ia menuju tempat tidur dan merebahkan diri. Aku pun rebah di sisinya. Kubelai putingnya di balik blousenya itu. Lalu kuusap celananya dan jari-jariku merasakan belaian rambut-rambut di baliknya. Lalu kami rebah berhadapan. Kusisipkan penisku melalui sela celana mininya menyentuh vaginanya lalu kudekap dan kucium dia. Beberapa menit kami berciuman. Lalu ia bangkit mengecup dadaku di berbagai tempat.

Kulepas celana mini dan blousenya. Sekarang tak ada apa-apa lagi yang melekat di tubuh kami. Aku duduk dan ia duduk di pangkuanku berhadapan dengan aku. Punya kami saling menempel. penisku berdiri tegak dikelilingi oleh rambut-rambutnya dan rambut-rambutku, hingga penisku tampak seolah-olah punyanya juga. Segera kamipun berdekapan erat, beciuman sambil duduk. Cukup lama kami bercumbu dengan berbagai cara. Seperti malam sebelumnya, malam itu kami melakukan lagi dua kali.

Esoknya aku harus kembali ke kotaku. Hari itu Kristine mengambil cuti seharian ia menemaniku. Sore hari Kristine mengantarku ke Stasiun Bus. Kulihat matanya berkaca-kaca ketika aku menyalami dia.

Datang lagi ya Endi, malam ini aku akan memimpikanmu, katanya ketika aku akan menaiki Bus.
Ketika Bus bergerak meninggalkan stasiun aku masih melihat dia melambaikan tangannya sampai ia hilang dari pandanganku. Cerita Dewasa , Cerita Sex , Cerita Dewasa Terhot , Kumpulan Cerita Dewasa , Cerita Bokep , Gilak Bokep , Cerita Crot..

Cerita Seks Ngentot Dengan Pembantu Adikku Yang Montok Dan Seksi

Cerita Dewasa - Cerita Seks ini merupakan kisah nyataku menyetubuhi tubuh pembantu adikku yang montok dan seksi .Cerita itu berawal saat aku sedang diminta menjaga rumah dan menjaga anak adikku, karena mereka akan pergi beberapa hari keluar kota untuk masalah pekerjaan dan aku Yunggal dirumah bersama pembantunya yang bernama Yuni.

Cerita Seks Ngentot Dengan Pembantu Adikku Yang Montok Dan Seksi

Cerita Seks 18+ 

Saat itu aku sedang duduk diruang tamu dan sedang memainkan gameku di laptop, tiba-tiba saja Yuni mengantar minuman dan cemilan. Setelah mengantarnya Yuni lalu kembali ke dapur, aku lalu meminum es tehnya, “Hah..segernya“, cuaca sedikit panas walau agak mendung.

Yuni kembali memasuki ruang keluarga, merapikan mainan – mainan anak adikku. Posisi meja komputer dan mainan yang bertebaran di lantai selisih dua kotak. Semula aku belum ngeh akan hal itu. Semula mataku menatap layar komputer di situs dewasa. Saat Yuni mulai memasukkan kembali mainan – mainan ke keranjang, baru aku menyadarinya. Sesekali aku meliriknya. “Sedikit putih ternyata anak ini. Bodynya mantap sekali, langsing dan masih padat. Wah..ini gara – gara masuk situs Dewasa jadi mikir macem – macem..hi3x“, pikiranku berkata – kata. Karena jarak kami yang lumayan dekat, maka ketika Yuni bersimpuh di lantai merapikan mainan di keranjang, otomatis kaosnya yang sedikit longgar memperlihatkan sebentuk keindahan yang terbungkus penutup warna biru. Yuni jelas tidak tahu kenakalan mataku yang sedang menatap sebagian keindahan tubuhnya. “Andaikan aku…uhh..ngayal nih“.

Tak terasa penisku mulai membesar, “Ke kamar mandi betulin posisi penis nih..sambil kencing“. Komputer kuYunggal dengan layar bergambar Maria Ozawa sedang disetubuhi di kamar mandi. Aku lalu masuk kamar mandi, membuka jins dan cd lalu mengeluarkan penis. Agak susah juga kencing dengan penis yang sedikit tegang. “Lah..pintu lupa tak tutup“, aku terkejut. “Terlanjur..gak ada orang lain kok“, aku mendinginkan diri.

Aku keluar dari kamar mandi dan kembali duduk di depan komputer, melanjutkan melihat cerita dewasa. “sambil memakan cemilan yang disediakan yuni di meja.Rumah adikku tipe agak kecil, jadi jarak antar ruangan agak dekat. Letak meja makan dengan kamar pembantu hanya 3meter – an. Kulihat dengan ujung mata, Yuni sedang di kamarnya entah beraktifitas apa. Selesai menyelesaikan semiran roti, aku kembali ke ruang keluarga yang melewati kamar pembantu dan kamar mandi mereka. 2detik aku dan Yuni bertatapan mata, tidak ada sesuatu, biasa saja. Kumakan roti sambil nonton flim dewasa. Cerita Dewasa , Cerita Sex , Cerita Dewasa Terhot , Kumpulan Cerita Dewasa , Cerita Bokep , Gilak Bokep , Cerita Crot..

Terdengar gemercik air di belakang. Mungkin Yuni sedang mencuci perabotan dapur atau sedang mandi. “Belum ambil air putih nih..“, tak ada maksud apa – apa dengan suara air tersebut. Hanya kebetulan aku belum minum air putih, walau telah ada es teh. Aku ke ruang makan lagi dan mengambil gelas lalu menuju dispenser. Mata dan pikiran hanya tertuju pada air yang mengucur dari dispenser. Baru setelah melewati kamar mandi pembantu ada yang special di sana. ”Lah..pintunya kok sedikit terbuka. Yuni lupa dan sedang apa di dalam..moga gak mandi. Bisa dilaporin ngintip aku”. Masih tak terlihat kegiatannya, setelah tangan yang sedang menggapai gayung dan kaki yang diguyurnya baru aku melihatnya..Yuni sedang mandi.

”Duhh..kesempatan sangat – sangat langka ini..tapi..kalo dia teriak dan nanti lapor adikku..bisa gawat nih masalah. Berlagak gak liat aja ahh”. Aku menutup pintu kaca ruang makan dan melewati kamar mandi Yuni. Tiba – tiba ”Ahh..ada kecoak..Hush..hush..Aduhh..gimana nih”, terdengar keributan di sana. ”Hehehehe..ternyata dia takut kecoak toh”, aku tersenyum sambil pegang gelas saat melewati kamar mandi.

”Mas..Mas”, Yuni memanggilku. ”Walah..malah panggil aku. Gimana nih”. ”Tolong ambilkan semprotan serangga di gudang ya Mas..cepet ya Mas..atau..”, tidak terdengar lanjutan kalimatnya. Sejak Yuni bersuara, aku sudah berhenti dan diam di dekat pintu kamar mandi. ”Atau..Mas yang masuk pukul kecoaknya..mumpung masih ada”, lanjutnya. Deg..”Ini..antara khayalan yang jadi nyata dan ketakutan kalo dilaporkan”, aku berpikir. ”Cepet Mas..kecoaknya di dekat kloset. Mas masuk aja..nggak pa – pa.

Cerita Seks Ngentot Dengan Pembantu Adikku Yang Montok Dan Seksi - Nggak saya laporin ke Bapak sama Ibu”, Yuni tahu keraguanku. ”Jangan ah..nanti kalo ada yang tau atau kamu laporin bisa rame”, jawabku. ”Nggak Mas..bener. Aduh..cepet Mas..dia mau pindah lagi”, Yuni kembali meyakinkanku dan meminta aku cepat masuk karena kelihatannya si kecoak mau lari lagi. ”Ya udah kalo gitu. Bentar..ambil sandal dulu”. Sambil tetap menimbang. Aku menaruh gelas di meja makan lalu mengambil sandal untuk membunuh kecoak nakal itu.


BACA JUGA : Cerita Seks Kunikmati Tubuh Seksi Teman Kerja PKLku


Entah rejeki atau kesialan bagiku tentang kemunculannya. ”Aku masuk ya Yun”, masih ragu diriku. ”Masuk aja Mas”, Yuni tetap membujukku. Kubuka pintu kamar mandi sedikit, lalu kuintip letak kecoaknya, belum terlihat. Pintu dibuka lebih lagi oleh Yuni. Kepalanya sedikit terlihat dari balik pintu dan tangannya menunjuk letak kecoak, ”..tuh Mas mau lari lagi”.

Aku melihatnya dan mulai masuk. Yuni berdiri di balik pintu dengan menutupi sedikit bagian tubuhnya dengan handuk. Terlihat paha; pundak dan daging susunya. Serta rambut yang diikat di belakang kepalanya, walau hanya sedikit semua. Handuknya menutupi bagian paha ke atas, perut hingga bagian dada, warna biru, yang disangga tangan kirinya. Semua hal itu dari ekor mataku, karena fokusku pada sang kecoak. ”Memang mulus dan cukup putih”, masih sempat aku memikirkannya. Bagaimana tidak, jarak kami hanya 2 – 3 langkah, tidak ada orang lain lagi di rumah.

”Plak..plak”, kecoak pun mati dengan sukses. Aku guyur dengan air agar masuk ke lubang pembuangan. Tanpa memikirkan lebih lanjut, aku lalu melangkah ke luar kamar mandi. ”Terima kasih ya Mas..sudah nolongin”. ”Oh..iya..”, sambil kutatap dia dan Yuni tersenyum. ”Mas nggak cuci tangan sekalian..di sini saja”, tawar Yuni. ”Wah..ini. Makin bikin dag dig dug”. ”Emm..iya deh”. Aku akan mencuci tangan dengan sabun, yang ternyata posisi tempat sabun ada di belakang tubuh Yuni. Aku menengok ke belakang tubuhnya. Rupanya dia baru sadar, lalu mengambilkan sabun, ”Maaf Mas..ini sabunnya”.

Cerita Seks Ngentot Dengan Pembantu Adikku Yang Montok Dan Seksi

JBMsex 

Yuni mengulurkan sabun dengan tersenyum. Sabun yang sedikit basah berpindah dan tangan kami mau tidak mau bersentuhan. ”Makasih ya”, ujarku. Aku mencuci tangan dan mengembalikan sabun padanya. ”Mas nggak..sekalian mandi”, tanya Yuni. ”Waduh..tawaran apa lagi ini. Tambah gawat”. ”Iya..nanti di rumah”. ”Nggak di sini saja Mas?”. ”Kalo di sini yaa di kamar mandi depan”. ”Di kamar mandi ini saja Mas..”. ”Nggaklah..jangan. Di depan aja. Kalo di sini ya habis kamu mandi”. ”Maksud saya..sekalian sekarang sama saya. Hitung – hitung Mas sudah nolongin saya”. Matanya memohon. Deenngg, sebuah lonceng menggema di kepala. ”Ini ajakan yang membahayakan, juga menyenangkan”, pikirku. ”BaMas nggak usah mikir. Saya nggak akan bilang siapa – siapa. Ya Mas..di sini saja”, dia memahami kekhawatiranku. ”Emm..ya udah kalo kamu yang minta gitu”, jawabku.

Entah mengapa aku merasa canggung saat akan membuka kaosku. Padahal tidak ada orang lain dan aku juga sesekali ke pijat plus. Aku buka jam tanganku dulu, lalu aku keluar dari kamar mandi dan kuletakkan di meja makan. Posisi Yuni masih tetap di belakang pintu, dengan tangan kanan menahan pintu agar tetap agak terbuka. Kembali ke kamar mandi, kubuka kaosku dan kusampirkan di cantolan yang menempel di tembok. ”Pintunya nggak ditutup aja Yun ?”, tanyaku.

Pertanyaanku sesungguhnya tidak memerlukan jawaban, hanya basa basi. “Nggak usah Mas..kan nggak ada siapa – siapa”, jawab Yuni. Lalu kubuka jeansku, kusampirkan pula. Sesaat aku masih ragu melepas kain terakhir penutup tubuh, cd – ku. “Mas nggak nglepas celana dalem ?”, tanyanya. “Heh..ya iya”, kujawab dengan nyengir. Penisku sebisa mungkin kutahan tidak mengembang, tapi hanya bisa kutahan mengembang ¼ – nya. Sengaja kutatap matanya saat melepas cd – ku. Mata Yuni sedikit membesar. Kusampirkan juga cd – ku. Lalu dengan tenang Yuni menyampirkan handuk biru yang sedari tadi menutup sebagian tubuhnya. “Duh..pantatnya masih ok. Pinggangnya tidak berlemak. Sabar ya nak..kita liat situasi dulu”, kataku pada sang penis sambil kuelus

Yuni lalu membalikkan badan. Cegluk, suara ludah yang kutelan. “Uhh..susunya bagus sekali. Pentilnya nggak terlalu besar, areolanya juga, warnanya pas..nggak item banget. Perutnya sedikit rata dan..hmm..rambut bawahnya hanya sedikit”. Mau tidak mau, penisku makin mengembang dan itu jelas dilihat Yuni. Kembali sebisa mungkin kutahan perkembangannya. Yuni lalu menggosok gigi dahulu. Karena aku tidak membawa sikat gigi, hanya berkumur dengan obat kumur. “Mas saya mandiin dulu ya”, kata Yuni. “Terserah kamu”, jawabku sambil tersenyum.

Yuni lalu mengambil segayung air, diguyurkan ke badan dari leher dan pundak. Mengambil lagi segayung, diguyurkan ke perut dan punggung ditambah senyum manisnya. Ia lalu meraih sabun, digosokkan ke leher; pundak; dada dan tangan kananku. Dibasahinya sabun dengan diguyur air lalu digosokkan ke tangan kiri; perut; penis; bola – bolaku. “Uhh..gimana bisa nahan penis nggak ngembang”. Bagaimana tidak, saat menggosok penis dan bola – bolaku sengaja digosok dan di urutnya. Ditatapnya senjata kebanggaanku, lalu menatapku dan tersenyum. Aku hanya bisa membalasnya dengan senyum juga. Diambilnya lagi segayung air, sabun dibasahi dan sisanya diguyurkan ke paha dan kaki lalu digosoknya. Sabun kemudian diletakkan di pinggir bak mandi, kemudian mengambil segayung air dan diguyurkan ke badan depanku. Ambil segayung lagi dan diguyurkan lagi, tak lupa senjataku dibersihkan dari sisa – sisa sabun. Sedikit diremas oleh Yuni. Kutahan keinginanku untuk membalas perlakuannya, “biar Yuni yang pegang kendali”.

“Balik badan Mas”, perintahnya. Air diguyurkan ke punggung dan bagian bawah badanku. Digosoknya punggung; pantat; lalu paha dan kaki sisi belakang. Bonusnya, kembali menggosok penis dan bola – bolaku dan meremasnya. “Duh..ni anak. Bikin senewen..sengaja membuat panas aku“. Kembali air mengguyur tubuh belakangku, sebanyak 3x. Dibalikkan badanku lalu mengguyur senjataku, digosok – gosoknya hingga sedikit memerah. Jantungku makin berdebar. “Sudah selesai Mas“, kata Yuni. “Makasih ya Yun“. “Emm..kamu mau tak mandiin juga ?“, kepalang basah, kutawarkan permintaan seperti dia tadi. “Nngg..nggak usah Mas..ngrepoti Mas“. “Ya nggaklah..jadi imbang kan“. Langsung kuambil segayung air lalu kuguyur ke tubuh depannya.

Cerita Seks Ngentot Dengan Pembantu Adikku Yang Montok Dan Seksi - Ia hanya menatapku. Kuambil lagi segayung. Lalu sabun yang tadi tergeletak di pinggir bak mandi kuambil dan aku basahi. Kugosok leher; pundak; dan kedua tangannya. Kubasahi sabun lagi dan kugosokkan ke dada; kedua susu dan pentilnya; serta perut. Kutatap matanya saat kugosok kedua gunungnya yang kumainkan sedikit pentil – pentilnya. Yuni juga menatapku. Matanya mulai sedikit sayu. 1menit – an kumainkan pentil –pentilnya, lalu sedikit kuremas susu kirinya. Bibirnya sedikit membuat huruf o kecil dan “ohh..hhmm“. Kubasahi lagi sabun, dan kugosokkan ke pinggang; paha dan kedua kakinya. Vagina luar hanya kusentuh sedikit dengan sabun, takut perih dan iritasi nanti. Itupun sudah cukup membuat matanya makin meredup. Air segayung lalu kuguyurkan ke tubuhnya 2 atau 3x. Kugosok dan kuremas sedikit keras dua gunungnya. Sedikit berguncang. Dua tangan Yuni memegang pinggir bak mandi, mulai erat. Kumainkan lagi pentil – pentilnya.

Aku merundukkan badan dan kukecup pucuk – pucuk bunganya bergantian. Tak perlu lagi ijin darinya. Tangan kiriku mengusap – usap lembut luar vaginanya. “Ouuh Massss..“, Yuni mulai mendesah. Kukecup bibirnya lembut, “nanti dilanjut lagi“. Matanya seakan bernada protes, tapi Yuni diam saja. Kubalikkan tubuhnya, lalu kuguyur punggungnya sekarang. Sabun kugosokkan ke punggung; pinggang; pantat. Sabun kubasahi lagi lalu kugosokkan ke paha dan kaki bagian belakang. Aku menyusuri tubuh depannya lagi dari pinggang belakangnya. Yuni sedikit menggeliat geli.

Kutangkupkan dua tanganku di dua susunya. Aku senang bermain – main di susu yang bagus atau masih ok. Seluruh belakang lehernya aku cium dan kecup, begitu juga dua kupingnya dan kubisikkan ”kamu diam saja ya..cup”. ”Geli Masssss..”, Yuni mendesah lagi. Dua pucuk bunganya makin mengencang dan keras. Aku menyentil – nyentil, kuputar – putar seperti mencari gelombang radio. Dua tangan Yuni mencengkeram paha depanku. ”Aahh..hmmppff”, erangnya. Tangan kananku mengambil segayung air, kuguyur ke tubuh depannya. Kali ini kuusap – usap vagina luarnya dengan tangan kanan, sedang yang kiri tetap di susu kanan Yuni.

Pahaku makin dicengkeramnya. Kepalanya menggeleng ke kiri dan kanan seiring kecupan dan ciumanku di belakang leher dan daun – daun telinganya. Sesekali aku menyentuh bibir dalamnya. Terasa telah menghangat dan sedikit basah. ”Ppaakkk..oohhh”. Tubuhnya mulai menggeliat – geliat. Jari tengah kanan kumasukkan sedikit dan kusentuhkan pada dinding atas vaginanya, sedang jempol kananku kutekan – tekankan di lubang kencingnya. ”Aauugghhh Ppaakkk..eemmmppfff”. Kuku – kuku jemari Yuni terasa menggores dua paha depanku. ”Kenapa Yuni..hmm..kamu sendiri yang memulai kan”, bisikku.

Tangan kiriku meraih kepalanya dan kupalingkan ke kanan, dan kutahan lalu kucium dengan nada 2 kecup 1 masukkan lidah. Yuni terkejut, matanya sedikit membesar tapi kemudian ia menikmaYunya. Ganti tangan kananku melakukan hal yang sama. Yuni hanya bisa mengeluarkan suara yang tertahan ”nngg..emmppfftt..nnngggg”, begitu berulang. Vagina dalamnya makin hangat dan basah. Secara tiba – tiba kuhentikan lalu kubalikkan badannya menghadapku. Kemudian aku sandarkan tubuhnya di bak mandi. Aku kemudian berjongkok dan mulai mengecupi vaginanya. ”Jjanggann PMask..jorok..”, dengan dua tangannya menahan laju kepalaku. Kutatap matanya dan ”sssttt..”, jari telunjuk kanan kuletakkan di bibirnya. Dua tangannya kusandingkan di samping kiri dan kanan tubuhnya.

Kukecup kecil, sekali dua kali. Kemudian lidahku mulai menjulur di pintu kenikmatan kami. Mataku kuarahkan menatapnya. Yuni agak malu rupanya, tetapi ada sedikit senyum di sana. Lidahku makin intens menyerang vagina luar dan dalamnya. ”Ssuuddaahh Masssssss..aaaddduuuhh..oohhhh”, disertai geliat tubuh yang makin menjadi. Karena tak tahan dengan seranganku, dua tangannya meremas dan sedikit menarik rambut dan kepalalu. Cairan lavanya makin keluar. Dua tanganku mendekap erat buah pantatnya. Jari tengah kiriku sesekali kumasukkan ke vagina dari belakang lalu kesentuhkan dan kutekan sedikit ke anusnya. ”Aammppuuunnn Pppaakkk..oouuuggghh..eeemmmpppfffs ssuudddaahhh..ooohhhh”, matanya agak membeliak ke atas dan kepala serta rambutku diremasnya kuat. Lava kepuasan dirinya mengalir deras, rasanya gurih sedikit manis. Kudekap erat Yuni dengan kepalaku di vaginanya dan pantatnya kuremas – remas. Kepalaku tetap diusap –usap oleh Yuni. Cerita Dewasa , Cerita Sex , Cerita Dewasa Terhot , Kumpulan Cerita Dewasa , Cerita Bokep , Gilak Bokep , Cerita Crot..

Ia menarik kepalaku dan menciumnya ganas. Lambat laun Yuni dapat belajar dariku. Tangan kanannya meremas dan menarik – narik penisku. ”Panjang ya Mas”, tanya Yuni. ”Biasa kok Yun..pingin ya..”, godaku. ”Aahh BaMas..”, jawabnya dengan memainkan bola – bolaku. Yuni merundukkan tubuhnya lalu tangan kirinya memegang penis dan menciumnya. Mungkin ia belum pernah meng – oral suaminya dulu sebab penisku hanya dicium – cium dan diremas – remas. ”Kamu mau ngemut burungku Yun..kayak ngemut permen lollipop ?

Tapi kalo belum pernah ya nggak usah..nggak pa – pa”. Yuni menatapku dan kubelai rambutnya. Dengan wajah ragu didekatkannya penisku di bibirnya. Yuni mulai membuka mulut, sedikit demi sedikit penisku memasuki mulutnya. Yuni menatapku lagi, meminta penjelasan langkah selanjutnya. ”Sekarang..kamu maju mundurkan dengan dipegang tanganmu. Yaa..gitu..oohh..hhmm”. Rupanya muridku cepat mengerti penjelasan gurunya. Rambut dan kepalanya kubelai dan kuremas – remas. ”Lalu..lidahmu kamu puter – puter di kepala penis atau di lubang kencing yang bergaris panjang ituuu..yyyahhhh..sssuuudddaahh pppiiinnnttteeerrr kkkaaammuu Yyyuunnnnn”.

Cerita Seks Ngentot Dengan Pembantu Adikku Yang Montok Dan Seksi

Kumpulan Cerita Dewasa Terbaru Dan Terhot 

Kuangkat kepalanya dari penisku dan kami berciuman dengan panas. Saling meremas susu; pantat dan kelamin masing – masing. Lalu kubalikkan lagi tubuhnya menghadap bak mandi. Dua tangannya kuletakkan di pinggir bak mandi. Kembali aku bermain – main di gunung Yuni. Penisku yang telah panas dan mengacung sekali kudekatkan ke vaginanya. Kukecup – kecup pundak dan leher belakangnya. Ikat rambutnya aku lepas sehingga dirinya terlihat makin seksi kala menggeliat – geliat dan rambutnya tergerai ke sana kemari. Aku geser – geserkan penis di pintu surgawinya, sengaja aku mempermainkan rangsangan pada Yuni.

”Oohh..Maaassss..mmaassuukkkiinn..Maaasssss”, pintanya. ”Kamu mau burungku kumasukkin..hmm.. ?”. ”Iyyyaa..Maaassss..aaayyyoo Maaassss..”, rintihnya makin kencang. Kumasukkan penis pelan – pelan. ”Eemmppff..”, erangnya. Lalu kuhentakkan pelan hingga penisku terasa menyentuh dinding belakang. ”Ooouuggghh..Maaasssss..mentok Maassss”. Aku menggerakkan tubuh pelan – pelan, kunikmati jepitan dinding – dindingnya yang masih kuat. Dua tanganku tak henti bermain di dadanya. Kumainkan irama di vaginanya dengan hitungan 1 – 2 pelan 3 kuhentakkan dalam – dalam. Lalu tangan kananku meraih kepalanya seperti tadi dan kucium panas bibirnya. Dinding vagina Yuni makin hangat dan banjir seperYunya. Dua tangannya mencengkeram erat pinggir bak mandi.

Cerita Seks Ngentot Dengan Pembantu Adikku Yang Montok Dan Seksi - Sekarang tanpa hitungan, kumasuk keluarkan penis cepat dan kuat. ”Oohh..oohh…hhmmppffftt..”, erang Yuni berulang. Sedang aku sedikit menggeram dan ”oouugghhh..hhmmppff..vaginamu enak sekali Yyuuunnnn. Jarak pinggangku dan pantat Yuni makin rapat. Tangan kanan kuusap – usapkan di vaginanya. Dalam kamar mandi hanya ada suara tetes air satu – satu serta desah, bunyi beradunya paha dan pantat dan erangan kami. ”maaaasssss..sssaaayyyaa mmaaauu..ooohhh..”. ”Tttuunnggguu Yuuunnn..aaakkkuuu jjjuuggggaa..Di dalam apa di llluuaarrr”, tanyaku. ”Dddaa
lllammm aajjjaaa mmaaasssss..oobbaattnyaa mmassihh aaddaa..”, jawab Yuni.

Mendengar itu serangan makin kufokuskan. Segala yang ada di tubuhnya aku remas. Dua tangan Yuni tak tahan di pinggir bak mandi dan mencengkeram paha serta pantatku. Bibirku dicarinya lalu ”hhhmmmpppfffttt..”. Pantatku diremas kuat – kuat. Bibirnya dilepas dariku dan ”ooouuggghhh..”, desah Yuni panjang. Lava yang hangat terasa mengaliri penisku yang masih bekerja. Kepalanya tertunduk menghadap air di bak mandi. Kudekap erat tubuh depannya. Kukecup dan kugigit leher belakangnya. Lalu tangan kiriku meraih kepalanya dan kucium dalam – dalam. Dengan satu hentakan dalam kumuntahkan magma berkali – kali. ”Ooouugghhh Yyuuunnnn..hhhmmm..”. kepalaku tertunduk di pundaknya dengan tangan kiri di susu sedang yang kanan di vaginanya.

Lama kami berposisi seperti itu. ”Makasih ya Yun..kamu baik sekali. Enak banget tubuhmu”, kataku dengan membalikkan badannya dan kucium mesra bibirnya. Penis kumasukkan lagi, masih ingin berlama – lama di hangatnya vagina Yuni. ”Saya yang terima kasih Mas. Sudah lama saya pingin tapi sama orang nggak kenal kan nggak mungkin Mas. penis Mas pas sekali masuk ke vagina saya”, Yuni menjawab dan mencium bibirku pula. ”Vaginamu masih kuat nyengkeramnya..dan panas”. Kubelai – belai kepalanya, ”kok bisa kamu pingin ngajak main sama aku ? Malah aku yang takut kamu laporin”. Sambil mengusap – usap punggungku, ”Tadi waktu saya bersihin mainan adik, saya liat gambar di komputer.

Terus waktu Mas kencing tadi kan lupa nutup pintu..keliatan burung Mas yang agak gede pas keluar dari celana”. ”Oo gitu..nakal ya kamu. Bener kamu masih nyimpen obatnya ?”, sambil kucubit pipinya. ”Masih kok Mas..sisa yang dulu”, jawab Yuni. Makin lama terasa penisku yang mengecil. Kucium dalam – dalam lagi bibirnya, ”sekarang..mandi yang beneran”. ”Heeh..iya Mas”, Yuni menjawab sambil tersenyum manis. Ia lalu memelukku erat. Aku membalasnya dengan memeluk erat dan mengusap – usap punggung serta kepalanya. Cerita Dewasa , Cerita Sex , Cerita Dewasa Terhot , Kumpulan Cerita Dewasa , Cerita Bokep , Gilak Bokep , Cerita Crot..

Rabu, 06 Februari 2019

Cerita Seks Kunikmati Tubuh Sexy Teman Kerja PKLku

Cerita Dewasa - Cerita Seks Kunikmati Tubuh Sexy Teman Kerja PKLku . Perkenalkan nama aku Teddy. kisah ini bermula saat diriku mengikuti pelajaran PKL sebagai personalia hotel, aku ditempatkan di bagian front office sebagai receptionist. Salah satu karyawati (receptionist supervisor) namanya Yanti, tapi semua orang memanggilnya si manis.

Cerita Seks Kunikmati Tubuh Sexy Teman Kerja PKLku

Cerita Seks 18+

Usianya saat itu 25 tahun, sudah menikah tapi belum dikaruniai seorang anak pun. Wajah si manis benar sangat menarik perhatian banyak lelaki. Ukuran dadanya besar juga padat, tetapi pinggulnya sangat menggoda.

Yang paling aku suka dari si manis adalah tidak seperti kebanyakan cewek pada umumnya yang senang bergosip ria, si manis tidak banyak bicara. Jika berbicara tutur katanya sangat halus, pelan namun sangat tegas, dan sangat dihormati oleh bawahannya. Jika selesai bertugas lepas uniform pakaiannya pun sopan dan tertutup, selalu memakai celana panjang. Dan dibalik kemeja atau baju atasannya selalu dilapisi kaos dalam sehingga makin menyembunyikan BHnya.

Selama aku PKL, si manis sangat banyak membantu. Jika dalam satu shift hanya kita berdua, aku terang-terangan bicara sama si manis kalo aku suka sama si manis. Dan si manis hanya tersenyum “Gak boleh si manis sudah ada yang punya” tegasnya.

"Nis kalo putus sama si suamimu, hubungi aku yah” aku selalu menggoda. Dan si manis hanya tersenyum.

Dua bulan kemudian si manis di mutasikan ke Sales Markerting Dept. bersamaan dengan selesainya PKL aku. Dua minggu seterusnya, setelah mengcollect data-data atau bahan-bahan untuk makalah di kampus, aku pamit sama si manis.

"Nis aku mau pamit, terima kasih buat bimbingannya selama aku praktek disini yah dan maafin kalo selama ini aku sering menggoda si manis” kata aku diplomatis.

“Gak papa Ted si manis senang bisa bantu kamu. Kapan pulang ke Surabaya ?”

“Besok” sahutku.

“Bareng aja sama si manis. Besok si manis dinas ke Surabaya, dapat tugas untuk sales call selama 3 hari di Surabaya naik mobil kantor”

Cerita Seks Kunikmati Tubuh Sexy Teman Kerja PKLku - Besoknya aku pulang ke Surabaya ikut sama si manis, naik mobil espass. aku di depan sama sopir, si manis sendirian di belakang. Selama di perjalanan kami ngobrol, setiap kali aku nengok ke belsuamimu saat ngobrol yang terlihat adalah kaki si manis yang putih mulus dengan betis yg sangat ranum (slurupp). Terkadang jika dia merubah posisi duduknya, terlihat paha mulusnya duh kecian neeh adik aku, mencuat/melengkung di sangkarnya.

Singkat kata kami tiba di hotel pukul 19.00 (saat itu perjalanan semarang-surabaya memakan waktu kurang lebih 4 jam).

"Nis bolehkan aku antar kamu sampai ke kamar”

si manis hanya tersenyum. Udara Surabaya yang panas, ditambah AC mobil yang tidak maksimal, membuat badan si manis dibanjiri keringat. aku kasihan melihatnya, dan saat itu dalam lift walaupun berAC si manis sibuk melap keringat di wajahnya dan leher memakai tissue. Ya ampun, itulah pemandangan terindah yang pernah aku lihat badan aku menggigil, napas aku sesak, napsu aku naik tapi apa daya. sementara adik aku masih menggeliat-geliat dalam sangkarnya, minta belaian kale ya).

Setelah semua lagguagenya si manis sudah aku taro di lemari, aku langsung pamit.

"Nis aku pulang dulu yah sambil cipika cipiki, minta kenang-kenangan dong” candaku.

“Nih satu kecupan di kening” kata si manis sambil kecup kening aku. Sekali lagi badan aku menggigil, bau badan khas wanita, membuat libidoku naik. Dan tanpa basa basi kucium bibirnya. si manis melonjak kaget, dan meronta-ronta.

“Jangan .. Ted jangan” gumam si manis tidak berdaya. Punggungnya nempel ke dinding dekat pintu keluar. si manis yang badannya kecil berusaha melepaskan diri dengan meronta-ronta. Mulut aku melakukan sedotan-sedotan liar dari bibir beralih ke leher dan kemudian ke lubang telinganya. Badan si manis menggerinjal hebat. Kemudian bibir aku kembali menutup bibirnya.. perlawanan si manis mulai melonggar. Degup jantungnya sampai terdengar tidak beraturan. Bibirnya terbuka perlahan dan tangannya melingkar ke leher aku. Desahan nafas si manis mulai memburu. Tangan aku mulai berani memeras bukit kembarnya dibalik blousenya (belsuamimuan baru tahu ternyata si manis memakai t-shirt u can see di dalam blousenya). si manis sudah mulai pasrah dan mulai mengimbangi sedotan bibir aku, lidahnya mulai menari-nari dan bertautan dengan lidah aku. Punggung si manis masih menempel di dinding, kedua tangannya aku angkat ke atas kepalanya. Tampak bulu-bulu halus di bawah ketiaknya, tidak lebat dan bau khas wanita yang agak soft menyeruak hidung aku saat membaui ketiak si manis.


BACA JUGA : Cerita Seks Nikmatnya Threesome Dengan Memek Sempit


Si manis makin menggerinjal dan dengan pasrah membiarkan aku melucuti semua baju atasannya. BH nya yg warna hitam sengaja tidak aku lepas, Libido aku makin menjadi-jadi kala melihat BH hitamnya si manis. Adik aku yg daritadi berdenyut-denyut makin mengeras ketika sebuah tangan halus mulai membelai-belainya. Tanpa aku sadari si manis sudah berhasil membuka celana berikut hings yg aku pakai. Adik aku bersorak kegirangan manakala tangan halus si manis bermain-main, kadang memijatnya, kadang mengocoknya, bahkan biji-biji aku pun tidak lepas dari permainan tangan si manis.

Cerita Seks Kunikmati Tubuh Sexy Teman Kerja PKLku - si manis mulai agresif … bertolak belsuamimu dengan kesehariannya yang tenang dan kalem. Badan aku sudah telanjang bulat, demikian pula dengan roknya si manis sudah terbang entah kemana. CD si manis pun berwarna hitam ukuran midi tampak menonjol ditengah-tengahnya. aku sengaja minta sama si manis agar CD dan BH nya jangan dulu dibuka. Puting si manis yang agak coklat tidak lepas dari sedotan bibir aku, demikian pula bukitnya tidak pernah lepas dari remasan tangan aku, bergantian dengan sedotan bibir si manis ke puting aku.

“Ted … pegangin punya si manis …. ohh .. ahh” erang si manis sambil membawa tangan aku ke pangkal pahanya. CDnya sudah mulai basah …. tangan aku mulai menyeruak ke dalam rambut halus si manis, sementara tangan yg satunya bermain-main di pantatnya si manis. Bibir aku mulai menelusuri belsuamimu telinganya. Bibir si manis mulai menjilati leher aku kadang-kadang niup telinga aku.

Cerita Seks Kunikmati Tubuh Sexy Teman Kerja PKLku

Kumpulan Cerita Dewasa Terbaru Dan Terhot 

“Pindah yu .. Ted ke sofa” si manis menuntun aku menuju sofa. si manis menyuruhku duduk, dan si manis duduk dipakuan aku menghadap aku. BHnya mulai aku lepas … bukitnya yg padat ranum masih aku remas dan yang satunya aku sedot putingnya. ” ooohh … Ted …. geli … Ted”

“OOh …. teh … masukin yah …teh” kemudian si manis berdiri sebentar, aku membuka CDnya. Setelah lepas CDnya aku cium …. bau khasnya makin menaikan libido aku. Bulu-bulu halus si manis tampak tidak beraturan di pangkal pahanya berkat tangan aku yg mengacak-ackanya. si manis menjerit kegelian “ohh … ohhh .. ahhh, masukin aja Ted, si manis udah gak tahan” erangnya.

Berkali-kali aku coba memasukan adik aku, tetapi selalu meleset … dan gagal terus. si manis yg sudah gak sabar akhirnya membimbing adik aku untuk memasuki tubuhnya. Bleeessss … ohh akhirnya. Seumur hidup belum pernah terbayangkan nikmatnya burung aku masuk kedalam memeknya si manis. si manis menjerit …. dan mulai menggerakan pantatnya … kadang naik turun, terkadang melingkar-lingkar. Gesekan demi gesekan membawa kami melayang layang jauh. 10 menit telah berlalu ….

si manis menarik pantatnya dan menarik aku ke tempat tidur. Tubuh si manis terlentang, kedua kakinya dibuka lebar.

“Ayo … Ted … ayo masukin … cepat”

aku mulai memasuki tubuhnya …. mulut kami berpagutan dan lidah kami saling membelai. Pinggul aku mulai naik turun dengan cepatnya mengimbangi putaran pantatnya si manis … sehingga terdengar bunyi ciprakan, akibat kocokan batang aku pada kemaluan si manis. Gerakan si manis mulai liar, kedua kakinya dilingkarkan ke pinggang aku.

“ooohh… Ted …. sssshh ….ohhh …. awww” si manis makin meracau sambil menggigit bibir bawahnya.

Sambil terus meremas dan kadang-kadang menggigit putingnya … gerakan aku pun terbawa liar.

“Ted …. kocok teruzzzz Ted …. si manis mau keluar”

aku makin mempercepat tempo dan agak kasar. Masih terdengar erang kenikmatan dari mulut si manis.

“ohhh … ooohh …. Ted ….yang keras …Ted”

Kemudian kurasakan sensasi yang luar biasa, sepertinya kami akan mencapai bersama-sama, dan Ooooh…. CRett .. crett ….cret …. seperma aku muncrat didalam kemaluannya si manis. Bersamaan dengan terdengarnya jeritan kenikmatan dari mulut si manis “Tedaaa …. ooh … ohhhh”.

Sejak saat itu, aku gak pernah lagi bertemu dengan si manis, bahkan komunikasi via telponpun gak pernah. Jika ditelpon ke kantornya … selalu menghindar. Berbagai maca pesan pun tidak pernah dibalasnya. Akhirnya aku nyerah dan berusaha untuk melupakan si manis.

Tujuh tahun kemudian, tanpa diduga aku bertemu si manis dalam suatu seminar di Surabaya. Rupanya si manis sudah lama tidak bekerja di hotel. si manis masih seperti yang kukenal 7 tahun yang lalu. si manis yang kalem dan tidak banyak bicara. si manis yang tidak pernah meninggalkan senyum khasnya.

“apa khabar Ted ? Berapa tahun yah kita tidak bertemu ?”

“si manis sendiri bagaimana khabarnya ?” aku malah balik bertanya.

Iiihh… gemes banget deh (dalam hati aku). Adik aku bisa mencium bau yg pernah dikenalnya, karena seketika itu juga langsung bangun.

Disela-sela coffee break dan lunch, kami banyak menghabiskan waktu dengan obrolan-obrolan yang ringan, sambil menanyakan kegiatan masing-masing, tanpa menyinggung kejadian di kamar hotel itu.

Seminar hanya satu hari, tapi karena selesai pukul 19.00, si manis menginap di hotel yg sama dg tempat seminar. Katanya gak mungkin kalo pulang ke Bandung malam itu juga. “Ted … besok antar si manis ke gambir yah …” aku mengangguk dan berharap lebih dari sekedar mengantar.

"Nis … selesai seminar, kita jalan-jalan yuk !!” timpalku.

“Nggak ah .. si manis mau istirahat aja di kamar” katanya.

Selesai seminar, aku memaksa untuk mengantar si manis ke kamarnya. si manis menolak keras. Tapi setelah di desak dan berjanji tidak akan macam-macam, akhirnya si manis mau.

Cerita Seks Kunikmati Tubuh Sexy Teman Kerja PKLku - Para peserta seminar turun memakai lift menuju lobby, tetapi kami berdua naik lift ke atas menuju lantai 15. Di dalam lift kami diam membisu. Namun tanpa diduga … si manis menubruk aku dan menempelkan bibirnya dibibirku. Dengan cepat aku bisa menguasai diri dan mengimbangi serangan si manis. Tangan kiri si manis masih mendekap map seminar sementara tangan kanannya memegang kepala aku. Tangan kiri aku melingkar pinggangnya dan tangan kanan aku meremas pantatnya. Alamaak … si manis gak pakai Celana Dalam.

Aktifitas kami berhenti ketika bel lift berbunyi di lantai 7. Rupanya ada 2 orang tamu lain yg akan menuju lantai 12. Dada aku masih deg-degan gak karuan, jakun aku naik turun. Setelah orang tersebut turun di lantai 14 … aku hendak bergerak lagi, tetapi ditahan si manis.

"Nis … sejak kapan gak pakai Celana Dalam ?” tanyaku dengan napas memburu. si manis hanya tersenyum …menggoda.

“Nih … Ted, ambil kunci kamar di dalam tas si manis” kata si manis santai. aku mulai mencari-cari kunci dalam tas si manis …. alamak …. malah nemu Celana Dalam si manis yang berwarna hitam berenda. CDnya aku tarik keluar dan aku isep, bau khas wanita membuat libidoku makin naik ke ubun-ubun.

“Hey… kuncinya mana ?” kata si manis yang sudah tiba lebih dulu di depan pintu kamar. aku sibuk membuka pintu kamar. Napsu kami berbedua sudah tidak bisa ditahan. Ketika pintu tertutup di belsuamimu kami, langsung saja kami berdua terlibat dalam pergulatan yang sangat panas. Tas, map, sepatu, baju dll berserakan di dekat pintu. Bibir kami saling pagut, tangan si manis sudah membelai batang aku, tangan aku sudah menelusuri kesana-kemari. aku bugil 100% sementara si manis masih memakai BH warna hitamnya, tetapi nenen nya udah keluar dari cupnya.

si manis dulu … lain dengan si manis sekarang, kalo dulu masih memakai gaya convensional, tapi sekarang ……..

aku menggerinjal kenikmatan, pasalnya batang aku sudah dalam genggamannya dan keluar masuk bibirnya yang mungil. Terkadang di sedot, kadang2 dijilatinya.

BHnya si manis udah aku buka sepenuhnya ….. si manis yang masih jongkok dan asik dg permainannya aku angkat ke tempat tidur. Posisi kami 69. si manis dibawah masih nyedot batang aku, dan aku diatas mulai menjilati kemaluannya. Bau si manis (baunya soft, kayaknya dirawat banget tuh kemaluan si manis) mulai menyeruak ke dalam hidung aku.

10 menit berlalu … posisi kami berubah. Masih rebahan di tempat tidur …. si manis membelsuamimui aku …. dan aku penetrasi dari belsuamimu. Tangan aku meremas-remas dan memelintir putingnya si manis. Pantat si manis bergerak memutar kadang-kadang naik turun ” ooohhh Ted…enak banget Ted” erangnya. Ganti posisi lain Ted” Gumam si manis sambil melepaskan adik aku. Kemudian si manis menungging …. tanpa disuruh aku masukin kemaluannya si manis. Berbagai macam style udah kita cobain.

“Ayo Ted …si manis udah gak tahan … pengen keluar” erangnya

si manis terlentang, kakinya dibuka lebar-lebar. Batang aku sudah masuk ke dalam kemaluan si manis. Gerakan kami berirama, pantat aku naik turun, pantat si manis berputar-putar. Makin lama makin liar….. dan makin tidak terkendali.

Dan akhirnya …. Ahhhhh …. Crett…cret…cret. Semprotan air mani aku begitu kuatnya … hingga membuat si manis menjerit kenikmatan … karena bersama-sama mencapai puncak asmara. Tubuh kami terkulai lemas diatas tempat tidur….. Tak puas-puasnya aku mencium bulu-bulu halus dibawah ketiak si manis. Setelah mandi … kami turun ke coffee shop untuk makan. Selesai makan tanpa membuang waktu kami kembali ke kamar ……. sambil berjalan bergandengan, si manis membisiki aku ….. “Ted….. si manis gak pake celana dalam. Cerita Dewasa , Cerita Sex , Cerita Dewasa Terhot , Kumpulan Cerita Dewasa , Cerita Bokep , Gilak Bokep , Cerita Crot...