Kamis, 07 Februari 2019

Cerita Seks Ngentot Dengan Pembantu Adikku Yang Montok Dan Seksi

Cerita Dewasa - Cerita Seks ini merupakan kisah nyataku menyetubuhi tubuh pembantu adikku yang montok dan seksi .Cerita itu berawal saat aku sedang diminta menjaga rumah dan menjaga anak adikku, karena mereka akan pergi beberapa hari keluar kota untuk masalah pekerjaan dan aku Yunggal dirumah bersama pembantunya yang bernama Yuni.

Cerita Seks Ngentot Dengan Pembantu Adikku Yang Montok Dan Seksi

Cerita Seks 18+ 

Saat itu aku sedang duduk diruang tamu dan sedang memainkan gameku di laptop, tiba-tiba saja Yuni mengantar minuman dan cemilan. Setelah mengantarnya Yuni lalu kembali ke dapur, aku lalu meminum es tehnya, “Hah..segernya“, cuaca sedikit panas walau agak mendung.

Yuni kembali memasuki ruang keluarga, merapikan mainan – mainan anak adikku. Posisi meja komputer dan mainan yang bertebaran di lantai selisih dua kotak. Semula aku belum ngeh akan hal itu. Semula mataku menatap layar komputer di situs dewasa. Saat Yuni mulai memasukkan kembali mainan – mainan ke keranjang, baru aku menyadarinya. Sesekali aku meliriknya. “Sedikit putih ternyata anak ini. Bodynya mantap sekali, langsing dan masih padat. Wah..ini gara – gara masuk situs Dewasa jadi mikir macem – macem..hi3x“, pikiranku berkata – kata. Karena jarak kami yang lumayan dekat, maka ketika Yuni bersimpuh di lantai merapikan mainan di keranjang, otomatis kaosnya yang sedikit longgar memperlihatkan sebentuk keindahan yang terbungkus penutup warna biru. Yuni jelas tidak tahu kenakalan mataku yang sedang menatap sebagian keindahan tubuhnya. “Andaikan aku…uhh..ngayal nih“.

Tak terasa penisku mulai membesar, “Ke kamar mandi betulin posisi penis nih..sambil kencing“. Komputer kuYunggal dengan layar bergambar Maria Ozawa sedang disetubuhi di kamar mandi. Aku lalu masuk kamar mandi, membuka jins dan cd lalu mengeluarkan penis. Agak susah juga kencing dengan penis yang sedikit tegang. “Lah..pintu lupa tak tutup“, aku terkejut. “Terlanjur..gak ada orang lain kok“, aku mendinginkan diri.

Aku keluar dari kamar mandi dan kembali duduk di depan komputer, melanjutkan melihat cerita dewasa. “sambil memakan cemilan yang disediakan yuni di meja.Rumah adikku tipe agak kecil, jadi jarak antar ruangan agak dekat. Letak meja makan dengan kamar pembantu hanya 3meter – an. Kulihat dengan ujung mata, Yuni sedang di kamarnya entah beraktifitas apa. Selesai menyelesaikan semiran roti, aku kembali ke ruang keluarga yang melewati kamar pembantu dan kamar mandi mereka. 2detik aku dan Yuni bertatapan mata, tidak ada sesuatu, biasa saja. Kumakan roti sambil nonton flim dewasa. Cerita Dewasa , Cerita Sex , Cerita Dewasa Terhot , Kumpulan Cerita Dewasa , Cerita Bokep , Gilak Bokep , Cerita Crot..

Terdengar gemercik air di belakang. Mungkin Yuni sedang mencuci perabotan dapur atau sedang mandi. “Belum ambil air putih nih..“, tak ada maksud apa – apa dengan suara air tersebut. Hanya kebetulan aku belum minum air putih, walau telah ada es teh. Aku ke ruang makan lagi dan mengambil gelas lalu menuju dispenser. Mata dan pikiran hanya tertuju pada air yang mengucur dari dispenser. Baru setelah melewati kamar mandi pembantu ada yang special di sana. ”Lah..pintunya kok sedikit terbuka. Yuni lupa dan sedang apa di dalam..moga gak mandi. Bisa dilaporin ngintip aku”. Masih tak terlihat kegiatannya, setelah tangan yang sedang menggapai gayung dan kaki yang diguyurnya baru aku melihatnya..Yuni sedang mandi.

”Duhh..kesempatan sangat – sangat langka ini..tapi..kalo dia teriak dan nanti lapor adikku..bisa gawat nih masalah. Berlagak gak liat aja ahh”. Aku menutup pintu kaca ruang makan dan melewati kamar mandi Yuni. Tiba – tiba ”Ahh..ada kecoak..Hush..hush..Aduhh..gimana nih”, terdengar keributan di sana. ”Hehehehe..ternyata dia takut kecoak toh”, aku tersenyum sambil pegang gelas saat melewati kamar mandi.

”Mas..Mas”, Yuni memanggilku. ”Walah..malah panggil aku. Gimana nih”. ”Tolong ambilkan semprotan serangga di gudang ya Mas..cepet ya Mas..atau..”, tidak terdengar lanjutan kalimatnya. Sejak Yuni bersuara, aku sudah berhenti dan diam di dekat pintu kamar mandi. ”Atau..Mas yang masuk pukul kecoaknya..mumpung masih ada”, lanjutnya. Deg..”Ini..antara khayalan yang jadi nyata dan ketakutan kalo dilaporkan”, aku berpikir. ”Cepet Mas..kecoaknya di dekat kloset. Mas masuk aja..nggak pa – pa.

Cerita Seks Ngentot Dengan Pembantu Adikku Yang Montok Dan Seksi - Nggak saya laporin ke Bapak sama Ibu”, Yuni tahu keraguanku. ”Jangan ah..nanti kalo ada yang tau atau kamu laporin bisa rame”, jawabku. ”Nggak Mas..bener. Aduh..cepet Mas..dia mau pindah lagi”, Yuni kembali meyakinkanku dan meminta aku cepat masuk karena kelihatannya si kecoak mau lari lagi. ”Ya udah kalo gitu. Bentar..ambil sandal dulu”. Sambil tetap menimbang. Aku menaruh gelas di meja makan lalu mengambil sandal untuk membunuh kecoak nakal itu.


BACA JUGA : Cerita Seks Kunikmati Tubuh Seksi Teman Kerja PKLku


Entah rejeki atau kesialan bagiku tentang kemunculannya. ”Aku masuk ya Yun”, masih ragu diriku. ”Masuk aja Mas”, Yuni tetap membujukku. Kubuka pintu kamar mandi sedikit, lalu kuintip letak kecoaknya, belum terlihat. Pintu dibuka lebih lagi oleh Yuni. Kepalanya sedikit terlihat dari balik pintu dan tangannya menunjuk letak kecoak, ”..tuh Mas mau lari lagi”.

Aku melihatnya dan mulai masuk. Yuni berdiri di balik pintu dengan menutupi sedikit bagian tubuhnya dengan handuk. Terlihat paha; pundak dan daging susunya. Serta rambut yang diikat di belakang kepalanya, walau hanya sedikit semua. Handuknya menutupi bagian paha ke atas, perut hingga bagian dada, warna biru, yang disangga tangan kirinya. Semua hal itu dari ekor mataku, karena fokusku pada sang kecoak. ”Memang mulus dan cukup putih”, masih sempat aku memikirkannya. Bagaimana tidak, jarak kami hanya 2 – 3 langkah, tidak ada orang lain lagi di rumah.

”Plak..plak”, kecoak pun mati dengan sukses. Aku guyur dengan air agar masuk ke lubang pembuangan. Tanpa memikirkan lebih lanjut, aku lalu melangkah ke luar kamar mandi. ”Terima kasih ya Mas..sudah nolongin”. ”Oh..iya..”, sambil kutatap dia dan Yuni tersenyum. ”Mas nggak cuci tangan sekalian..di sini saja”, tawar Yuni. ”Wah..ini. Makin bikin dag dig dug”. ”Emm..iya deh”. Aku akan mencuci tangan dengan sabun, yang ternyata posisi tempat sabun ada di belakang tubuh Yuni. Aku menengok ke belakang tubuhnya. Rupanya dia baru sadar, lalu mengambilkan sabun, ”Maaf Mas..ini sabunnya”.

Cerita Seks Ngentot Dengan Pembantu Adikku Yang Montok Dan Seksi

JBMsex 

Yuni mengulurkan sabun dengan tersenyum. Sabun yang sedikit basah berpindah dan tangan kami mau tidak mau bersentuhan. ”Makasih ya”, ujarku. Aku mencuci tangan dan mengembalikan sabun padanya. ”Mas nggak..sekalian mandi”, tanya Yuni. ”Waduh..tawaran apa lagi ini. Tambah gawat”. ”Iya..nanti di rumah”. ”Nggak di sini saja Mas?”. ”Kalo di sini yaa di kamar mandi depan”. ”Di kamar mandi ini saja Mas..”. ”Nggaklah..jangan. Di depan aja. Kalo di sini ya habis kamu mandi”. ”Maksud saya..sekalian sekarang sama saya. Hitung – hitung Mas sudah nolongin saya”. Matanya memohon. Deenngg, sebuah lonceng menggema di kepala. ”Ini ajakan yang membahayakan, juga menyenangkan”, pikirku. ”BaMas nggak usah mikir. Saya nggak akan bilang siapa – siapa. Ya Mas..di sini saja”, dia memahami kekhawatiranku. ”Emm..ya udah kalo kamu yang minta gitu”, jawabku.

Entah mengapa aku merasa canggung saat akan membuka kaosku. Padahal tidak ada orang lain dan aku juga sesekali ke pijat plus. Aku buka jam tanganku dulu, lalu aku keluar dari kamar mandi dan kuletakkan di meja makan. Posisi Yuni masih tetap di belakang pintu, dengan tangan kanan menahan pintu agar tetap agak terbuka. Kembali ke kamar mandi, kubuka kaosku dan kusampirkan di cantolan yang menempel di tembok. ”Pintunya nggak ditutup aja Yun ?”, tanyaku.

Pertanyaanku sesungguhnya tidak memerlukan jawaban, hanya basa basi. “Nggak usah Mas..kan nggak ada siapa – siapa”, jawab Yuni. Lalu kubuka jeansku, kusampirkan pula. Sesaat aku masih ragu melepas kain terakhir penutup tubuh, cd – ku. “Mas nggak nglepas celana dalem ?”, tanyanya. “Heh..ya iya”, kujawab dengan nyengir. Penisku sebisa mungkin kutahan tidak mengembang, tapi hanya bisa kutahan mengembang ¼ – nya. Sengaja kutatap matanya saat melepas cd – ku. Mata Yuni sedikit membesar. Kusampirkan juga cd – ku. Lalu dengan tenang Yuni menyampirkan handuk biru yang sedari tadi menutup sebagian tubuhnya. “Duh..pantatnya masih ok. Pinggangnya tidak berlemak. Sabar ya nak..kita liat situasi dulu”, kataku pada sang penis sambil kuelus

Yuni lalu membalikkan badan. Cegluk, suara ludah yang kutelan. “Uhh..susunya bagus sekali. Pentilnya nggak terlalu besar, areolanya juga, warnanya pas..nggak item banget. Perutnya sedikit rata dan..hmm..rambut bawahnya hanya sedikit”. Mau tidak mau, penisku makin mengembang dan itu jelas dilihat Yuni. Kembali sebisa mungkin kutahan perkembangannya. Yuni lalu menggosok gigi dahulu. Karena aku tidak membawa sikat gigi, hanya berkumur dengan obat kumur. “Mas saya mandiin dulu ya”, kata Yuni. “Terserah kamu”, jawabku sambil tersenyum.

Yuni lalu mengambil segayung air, diguyurkan ke badan dari leher dan pundak. Mengambil lagi segayung, diguyurkan ke perut dan punggung ditambah senyum manisnya. Ia lalu meraih sabun, digosokkan ke leher; pundak; dada dan tangan kananku. Dibasahinya sabun dengan diguyur air lalu digosokkan ke tangan kiri; perut; penis; bola – bolaku. “Uhh..gimana bisa nahan penis nggak ngembang”. Bagaimana tidak, saat menggosok penis dan bola – bolaku sengaja digosok dan di urutnya. Ditatapnya senjata kebanggaanku, lalu menatapku dan tersenyum. Aku hanya bisa membalasnya dengan senyum juga. Diambilnya lagi segayung air, sabun dibasahi dan sisanya diguyurkan ke paha dan kaki lalu digosoknya. Sabun kemudian diletakkan di pinggir bak mandi, kemudian mengambil segayung air dan diguyurkan ke badan depanku. Ambil segayung lagi dan diguyurkan lagi, tak lupa senjataku dibersihkan dari sisa – sisa sabun. Sedikit diremas oleh Yuni. Kutahan keinginanku untuk membalas perlakuannya, “biar Yuni yang pegang kendali”.

“Balik badan Mas”, perintahnya. Air diguyurkan ke punggung dan bagian bawah badanku. Digosoknya punggung; pantat; lalu paha dan kaki sisi belakang. Bonusnya, kembali menggosok penis dan bola – bolaku dan meremasnya. “Duh..ni anak. Bikin senewen..sengaja membuat panas aku“. Kembali air mengguyur tubuh belakangku, sebanyak 3x. Dibalikkan badanku lalu mengguyur senjataku, digosok – gosoknya hingga sedikit memerah. Jantungku makin berdebar. “Sudah selesai Mas“, kata Yuni. “Makasih ya Yun“. “Emm..kamu mau tak mandiin juga ?“, kepalang basah, kutawarkan permintaan seperti dia tadi. “Nngg..nggak usah Mas..ngrepoti Mas“. “Ya nggaklah..jadi imbang kan“. Langsung kuambil segayung air lalu kuguyur ke tubuh depannya.

Cerita Seks Ngentot Dengan Pembantu Adikku Yang Montok Dan Seksi - Ia hanya menatapku. Kuambil lagi segayung. Lalu sabun yang tadi tergeletak di pinggir bak mandi kuambil dan aku basahi. Kugosok leher; pundak; dan kedua tangannya. Kubasahi sabun lagi dan kugosokkan ke dada; kedua susu dan pentilnya; serta perut. Kutatap matanya saat kugosok kedua gunungnya yang kumainkan sedikit pentil – pentilnya. Yuni juga menatapku. Matanya mulai sedikit sayu. 1menit – an kumainkan pentil –pentilnya, lalu sedikit kuremas susu kirinya. Bibirnya sedikit membuat huruf o kecil dan “ohh..hhmm“. Kubasahi lagi sabun, dan kugosokkan ke pinggang; paha dan kedua kakinya. Vagina luar hanya kusentuh sedikit dengan sabun, takut perih dan iritasi nanti. Itupun sudah cukup membuat matanya makin meredup. Air segayung lalu kuguyurkan ke tubuhnya 2 atau 3x. Kugosok dan kuremas sedikit keras dua gunungnya. Sedikit berguncang. Dua tangan Yuni memegang pinggir bak mandi, mulai erat. Kumainkan lagi pentil – pentilnya.

Aku merundukkan badan dan kukecup pucuk – pucuk bunganya bergantian. Tak perlu lagi ijin darinya. Tangan kiriku mengusap – usap lembut luar vaginanya. “Ouuh Massss..“, Yuni mulai mendesah. Kukecup bibirnya lembut, “nanti dilanjut lagi“. Matanya seakan bernada protes, tapi Yuni diam saja. Kubalikkan tubuhnya, lalu kuguyur punggungnya sekarang. Sabun kugosokkan ke punggung; pinggang; pantat. Sabun kubasahi lagi lalu kugosokkan ke paha dan kaki bagian belakang. Aku menyusuri tubuh depannya lagi dari pinggang belakangnya. Yuni sedikit menggeliat geli.

Kutangkupkan dua tanganku di dua susunya. Aku senang bermain – main di susu yang bagus atau masih ok. Seluruh belakang lehernya aku cium dan kecup, begitu juga dua kupingnya dan kubisikkan ”kamu diam saja ya..cup”. ”Geli Masssss..”, Yuni mendesah lagi. Dua pucuk bunganya makin mengencang dan keras. Aku menyentil – nyentil, kuputar – putar seperti mencari gelombang radio. Dua tangan Yuni mencengkeram paha depanku. ”Aahh..hmmppff”, erangnya. Tangan kananku mengambil segayung air, kuguyur ke tubuh depannya. Kali ini kuusap – usap vagina luarnya dengan tangan kanan, sedang yang kiri tetap di susu kanan Yuni.

Pahaku makin dicengkeramnya. Kepalanya menggeleng ke kiri dan kanan seiring kecupan dan ciumanku di belakang leher dan daun – daun telinganya. Sesekali aku menyentuh bibir dalamnya. Terasa telah menghangat dan sedikit basah. ”Ppaakkk..oohhh”. Tubuhnya mulai menggeliat – geliat. Jari tengah kanan kumasukkan sedikit dan kusentuhkan pada dinding atas vaginanya, sedang jempol kananku kutekan – tekankan di lubang kencingnya. ”Aauugghhh Ppaakkk..eemmmppfff”. Kuku – kuku jemari Yuni terasa menggores dua paha depanku. ”Kenapa Yuni..hmm..kamu sendiri yang memulai kan”, bisikku.

Tangan kiriku meraih kepalanya dan kupalingkan ke kanan, dan kutahan lalu kucium dengan nada 2 kecup 1 masukkan lidah. Yuni terkejut, matanya sedikit membesar tapi kemudian ia menikmaYunya. Ganti tangan kananku melakukan hal yang sama. Yuni hanya bisa mengeluarkan suara yang tertahan ”nngg..emmppfftt..nnngggg”, begitu berulang. Vagina dalamnya makin hangat dan basah. Secara tiba – tiba kuhentikan lalu kubalikkan badannya menghadapku. Kemudian aku sandarkan tubuhnya di bak mandi. Aku kemudian berjongkok dan mulai mengecupi vaginanya. ”Jjanggann PMask..jorok..”, dengan dua tangannya menahan laju kepalaku. Kutatap matanya dan ”sssttt..”, jari telunjuk kanan kuletakkan di bibirnya. Dua tangannya kusandingkan di samping kiri dan kanan tubuhnya.

Kukecup kecil, sekali dua kali. Kemudian lidahku mulai menjulur di pintu kenikmatan kami. Mataku kuarahkan menatapnya. Yuni agak malu rupanya, tetapi ada sedikit senyum di sana. Lidahku makin intens menyerang vagina luar dan dalamnya. ”Ssuuddaahh Masssssss..aaaddduuuhh..oohhhh”, disertai geliat tubuh yang makin menjadi. Karena tak tahan dengan seranganku, dua tangannya meremas dan sedikit menarik rambut dan kepalalu. Cairan lavanya makin keluar. Dua tanganku mendekap erat buah pantatnya. Jari tengah kiriku sesekali kumasukkan ke vagina dari belakang lalu kesentuhkan dan kutekan sedikit ke anusnya. ”Aammppuuunnn Pppaakkk..oouuuggghh..eeemmmpppfffs ssuudddaahhh..ooohhhh”, matanya agak membeliak ke atas dan kepala serta rambutku diremasnya kuat. Lava kepuasan dirinya mengalir deras, rasanya gurih sedikit manis. Kudekap erat Yuni dengan kepalaku di vaginanya dan pantatnya kuremas – remas. Kepalaku tetap diusap –usap oleh Yuni. Cerita Dewasa , Cerita Sex , Cerita Dewasa Terhot , Kumpulan Cerita Dewasa , Cerita Bokep , Gilak Bokep , Cerita Crot..

Ia menarik kepalaku dan menciumnya ganas. Lambat laun Yuni dapat belajar dariku. Tangan kanannya meremas dan menarik – narik penisku. ”Panjang ya Mas”, tanya Yuni. ”Biasa kok Yun..pingin ya..”, godaku. ”Aahh BaMas..”, jawabnya dengan memainkan bola – bolaku. Yuni merundukkan tubuhnya lalu tangan kirinya memegang penis dan menciumnya. Mungkin ia belum pernah meng – oral suaminya dulu sebab penisku hanya dicium – cium dan diremas – remas. ”Kamu mau ngemut burungku Yun..kayak ngemut permen lollipop ?

Tapi kalo belum pernah ya nggak usah..nggak pa – pa”. Yuni menatapku dan kubelai rambutnya. Dengan wajah ragu didekatkannya penisku di bibirnya. Yuni mulai membuka mulut, sedikit demi sedikit penisku memasuki mulutnya. Yuni menatapku lagi, meminta penjelasan langkah selanjutnya. ”Sekarang..kamu maju mundurkan dengan dipegang tanganmu. Yaa..gitu..oohh..hhmm”. Rupanya muridku cepat mengerti penjelasan gurunya. Rambut dan kepalanya kubelai dan kuremas – remas. ”Lalu..lidahmu kamu puter – puter di kepala penis atau di lubang kencing yang bergaris panjang ituuu..yyyahhhh..sssuuudddaahh pppiiinnnttteeerrr kkkaaammuu Yyyuunnnnn”.

Cerita Seks Ngentot Dengan Pembantu Adikku Yang Montok Dan Seksi

Kumpulan Cerita Dewasa Terbaru Dan Terhot 

Kuangkat kepalanya dari penisku dan kami berciuman dengan panas. Saling meremas susu; pantat dan kelamin masing – masing. Lalu kubalikkan lagi tubuhnya menghadap bak mandi. Dua tangannya kuletakkan di pinggir bak mandi. Kembali aku bermain – main di gunung Yuni. Penisku yang telah panas dan mengacung sekali kudekatkan ke vaginanya. Kukecup – kecup pundak dan leher belakangnya. Ikat rambutnya aku lepas sehingga dirinya terlihat makin seksi kala menggeliat – geliat dan rambutnya tergerai ke sana kemari. Aku geser – geserkan penis di pintu surgawinya, sengaja aku mempermainkan rangsangan pada Yuni.

”Oohh..Maaassss..mmaassuukkkiinn..Maaasssss”, pintanya. ”Kamu mau burungku kumasukkin..hmm.. ?”. ”Iyyyaa..Maaassss..aaayyyoo Maaassss..”, rintihnya makin kencang. Kumasukkan penis pelan – pelan. ”Eemmppff..”, erangnya. Lalu kuhentakkan pelan hingga penisku terasa menyentuh dinding belakang. ”Ooouuggghh..Maaasssss..mentok Maassss”. Aku menggerakkan tubuh pelan – pelan, kunikmati jepitan dinding – dindingnya yang masih kuat. Dua tanganku tak henti bermain di dadanya. Kumainkan irama di vaginanya dengan hitungan 1 – 2 pelan 3 kuhentakkan dalam – dalam. Lalu tangan kananku meraih kepalanya seperti tadi dan kucium panas bibirnya. Dinding vagina Yuni makin hangat dan banjir seperYunya. Dua tangannya mencengkeram erat pinggir bak mandi.

Cerita Seks Ngentot Dengan Pembantu Adikku Yang Montok Dan Seksi - Sekarang tanpa hitungan, kumasuk keluarkan penis cepat dan kuat. ”Oohh..oohh…hhmmppffftt..”, erang Yuni berulang. Sedang aku sedikit menggeram dan ”oouugghhh..hhmmppff..vaginamu enak sekali Yyuuunnnn. Jarak pinggangku dan pantat Yuni makin rapat. Tangan kanan kuusap – usapkan di vaginanya. Dalam kamar mandi hanya ada suara tetes air satu – satu serta desah, bunyi beradunya paha dan pantat dan erangan kami. ”maaaasssss..sssaaayyyaa mmaaauu..ooohhh..”. ”Tttuunnggguu Yuuunnn..aaakkkuuu jjjuuggggaa..Di dalam apa di llluuaarrr”, tanyaku. ”Dddaa
lllammm aajjjaaa mmaaasssss..oobbaattnyaa mmassihh aaddaa..”, jawab Yuni.

Mendengar itu serangan makin kufokuskan. Segala yang ada di tubuhnya aku remas. Dua tangan Yuni tak tahan di pinggir bak mandi dan mencengkeram paha serta pantatku. Bibirku dicarinya lalu ”hhhmmmpppfffttt..”. Pantatku diremas kuat – kuat. Bibirnya dilepas dariku dan ”ooouuggghhh..”, desah Yuni panjang. Lava yang hangat terasa mengaliri penisku yang masih bekerja. Kepalanya tertunduk menghadap air di bak mandi. Kudekap erat tubuh depannya. Kukecup dan kugigit leher belakangnya. Lalu tangan kiriku meraih kepalanya dan kucium dalam – dalam. Dengan satu hentakan dalam kumuntahkan magma berkali – kali. ”Ooouugghhh Yyuuunnnn..hhhmmm..”. kepalaku tertunduk di pundaknya dengan tangan kiri di susu sedang yang kanan di vaginanya.

Lama kami berposisi seperti itu. ”Makasih ya Yun..kamu baik sekali. Enak banget tubuhmu”, kataku dengan membalikkan badannya dan kucium mesra bibirnya. Penis kumasukkan lagi, masih ingin berlama – lama di hangatnya vagina Yuni. ”Saya yang terima kasih Mas. Sudah lama saya pingin tapi sama orang nggak kenal kan nggak mungkin Mas. penis Mas pas sekali masuk ke vagina saya”, Yuni menjawab dan mencium bibirku pula. ”Vaginamu masih kuat nyengkeramnya..dan panas”. Kubelai – belai kepalanya, ”kok bisa kamu pingin ngajak main sama aku ? Malah aku yang takut kamu laporin”. Sambil mengusap – usap punggungku, ”Tadi waktu saya bersihin mainan adik, saya liat gambar di komputer.

Terus waktu Mas kencing tadi kan lupa nutup pintu..keliatan burung Mas yang agak gede pas keluar dari celana”. ”Oo gitu..nakal ya kamu. Bener kamu masih nyimpen obatnya ?”, sambil kucubit pipinya. ”Masih kok Mas..sisa yang dulu”, jawab Yuni. Makin lama terasa penisku yang mengecil. Kucium dalam – dalam lagi bibirnya, ”sekarang..mandi yang beneran”. ”Heeh..iya Mas”, Yuni menjawab sambil tersenyum manis. Ia lalu memelukku erat. Aku membalasnya dengan memeluk erat dan mengusap – usap punggung serta kepalanya. Cerita Dewasa , Cerita Sex , Cerita Dewasa Terhot , Kumpulan Cerita Dewasa , Cerita Bokep , Gilak Bokep , Cerita Crot..

1 komentar:

  1. Hallo Boss Suka Main Game Online??? JBMSBET Sedang Ada Promo Untuk New Member Loohh..
    👉Bonus 200% ( Untuk SLOT GAMES )
    👉Bonus 100% ( Untuk SPORTBOOK )
    👉Bonus 38% ( Untuk SPORTBOOK, LIVE CASINO, SLOT, KENO )
    👉Bonus HARIAN 10%
    👉Bonus CASHBACK SPORTSBOOK 5%
    👉Bonus ROLLINGAN 0,5%
    👉Bisa Deposit Via Pulsa ( TELKOMSEL, XL, IM3 )
    👉Turnover Paling Kecil Diantara Semua WEBSITE Yang Ada.

    Segera Bergabung Bersama Kami bossku...Boss Bebas Pilih Promo Yang Pak Boss
    JBMSBET

    BalasHapus